Google Cloud membuka acara Next OnAir 2020 dan mengumumkan BigQuery Omni, yaitu solusi baru di bidang analisis data cerdas dan portofolio keamanannya guna membantu meningkatkan kemampuan pengguna dalam melakukan transformasi digital dengan cloud computing.
BigQuery Omni adalah solusi analisis multi-cloud yang memungkinkan pelanggan memanfaatkan kapabilitas BigQuery untuk data yang disimpan di Google Cloud, Amazon Web Services (AWS), dan Azure - yang akan segera hadir.
Baca juga: Grup Renault - Google Cloud bermitra optimalkan manajemen data otomotif
Baca juga: Kisah Christopher Farrel, usia 18 tahun jadi CEO dan kerja di Google
“Bagi pelanggan, memindahkan data di cloud adalah merepotkan dan mahal. Untuk mengatasi ini, kami terus melakukan investasi dalam bidang multi-cloud untuk mendemokratisasikan akses ke teknologi terbaik bagi pelanggan kami, apa pun penyedia layanan cloud yang mereka gunakan,” ujar Debanjan Saha, General Manager and Vice President of Engineering, Google Cloud, dalam siaran virtual, Selasa (14/7) waktu setempat.
“BigQuery Omni menyediakan keleluasaan bagi perusahaan untuk menyatukan data dan menciptakan pemahaman bisnis yang bisa ditindaklanjuti, tanpa perlu membayar biaya pemindahan data yang mahal dari penyedia layanan cloud lain ke Google Cloud.” ujarnya melanjutkan.
Didukung teknologi Anthos dari Google Cloud, BigQuery akan membuat pengguna bisa langsung mengakses data mereka di Google Cloud, AWS, dan Azure untuk analisis tanpa perlu memindahkan atau menyalin set data.
Pengguna akan bisa menganalisis data di region penyimpanannya melalui satu UI (user interface, antarmuka) sehingga mendapatkan pengalaman analisis yang terpadu.
“Karena adopsi solusi hybrid dan multi-cloud kini telah menjadi standar baru, semakin banyak perusahaan mencari produk data yang menyediakan pengalaman yang konsisten dan lebih sederhana bagi solusi multi-cloud, sambil memungkinkan mereka untuk terus memanfaatkan investasi infrastruktur yang sudah ada," kata Megawaty Khie, Country Director, Google Cloud Indonesia.
"Peluncuran BigQuery Omni adalah titik pencapaian penting yang menunjukkan strategi Google Cloud dalam membantu pelanggan beroperasi secara efisien di lingkungan multi-cloud,” kata dia melanjutkan.
Saat ini, BigQuery tersedia dalam fase Private Alpha untuk AWS S3, dengan dukungan untuk Azure yang akan segera menyusul. BigQuery Omni mendukung Avro, CSV, JSON, ORC, dan Parquet.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
BigQuery Omni adalah solusi analisis multi-cloud yang memungkinkan pelanggan memanfaatkan kapabilitas BigQuery untuk data yang disimpan di Google Cloud, Amazon Web Services (AWS), dan Azure - yang akan segera hadir.
Baca juga: Grup Renault - Google Cloud bermitra optimalkan manajemen data otomotif
Baca juga: Kisah Christopher Farrel, usia 18 tahun jadi CEO dan kerja di Google
“Bagi pelanggan, memindahkan data di cloud adalah merepotkan dan mahal. Untuk mengatasi ini, kami terus melakukan investasi dalam bidang multi-cloud untuk mendemokratisasikan akses ke teknologi terbaik bagi pelanggan kami, apa pun penyedia layanan cloud yang mereka gunakan,” ujar Debanjan Saha, General Manager and Vice President of Engineering, Google Cloud, dalam siaran virtual, Selasa (14/7) waktu setempat.
“BigQuery Omni menyediakan keleluasaan bagi perusahaan untuk menyatukan data dan menciptakan pemahaman bisnis yang bisa ditindaklanjuti, tanpa perlu membayar biaya pemindahan data yang mahal dari penyedia layanan cloud lain ke Google Cloud.” ujarnya melanjutkan.
Didukung teknologi Anthos dari Google Cloud, BigQuery akan membuat pengguna bisa langsung mengakses data mereka di Google Cloud, AWS, dan Azure untuk analisis tanpa perlu memindahkan atau menyalin set data.
Pengguna akan bisa menganalisis data di region penyimpanannya melalui satu UI (user interface, antarmuka) sehingga mendapatkan pengalaman analisis yang terpadu.
“Karena adopsi solusi hybrid dan multi-cloud kini telah menjadi standar baru, semakin banyak perusahaan mencari produk data yang menyediakan pengalaman yang konsisten dan lebih sederhana bagi solusi multi-cloud, sambil memungkinkan mereka untuk terus memanfaatkan investasi infrastruktur yang sudah ada," kata Megawaty Khie, Country Director, Google Cloud Indonesia.
"Peluncuran BigQuery Omni adalah titik pencapaian penting yang menunjukkan strategi Google Cloud dalam membantu pelanggan beroperasi secara efisien di lingkungan multi-cloud,” kata dia melanjutkan.
Saat ini, BigQuery tersedia dalam fase Private Alpha untuk AWS S3, dengan dukungan untuk Azure yang akan segera menyusul. BigQuery Omni mendukung Avro, CSV, JSON, ORC, dan Parquet.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020