Pengamat ekonomi Sumatera Utara, Wahyu Ario Promo memprediksi, volume dan nilai ekspor daerah itu pada 2020 jauh lebih rendah dari 2019 yang sebanyak 9.645.621 ton dengan nilai 7,663 miliar dolar AS.

"Prediksi ekspor yang melemah itu mengacu pada data hingga Mei, dimana ekspor masih rendah, " ujarnya di Medan, Rabu.

Ekspor diperkirakan masih tetap melemah hingga akhir tahun karena pandemi COVID-19 masih berlanjut secara global hingga waktu yang belum bisa dipastikan.

Akibat pandemi COVID-19, ujar Wahyu yang Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU) itu, permintaan semua barang ekspor melemah, termasuk dampak terganggunya pengiriman

Akibat melemahnya permintaan, harga ekspor juga melemah.

"Dengan kondisi itu, maka bukan saja volume ekspor yang turun, tetapi harga ekspor sehingga semakin menekan nilai ekspor Sumut di 2020, " katanya.

Dia berharap, pelemahan ekspor dampak pandemi COVID-19 harus menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk lebih memperluas pangsa pasar di dalam negeri yang potensi pasarnya masih cukup besar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi menyebutkan, nilai ekspor Sumut hingga Mei 2020 memang masih turun sehingga lebih rendah dari periode sama 2019 atau 3,032 miliar dolar AS.

"Periode sama di 2019 masih bisa sebesar 3,186 miliar dolar AS, " ujarnya.

Volume ekspor Sumut juga turun dari 3.825.296 ton di Januari - Mei 2019 menjadi 3.290.683 ton di periode sama 2020.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020