Wali Kota Binjai Muhammad Idaham bersama ketua Tim Penggerak PKK Kota Binjai Hj Lisa Andriani Lubis menanam bibit padi perdana dengan penggunaan rice transplanter sistem tanam jajar legowo (jarwo) di Kelurahan Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Selasa.
Penanaman padi dilaksanakan di lahan sawah milik kelompok tani Setia Jaya yang diketuai oleh Tumadi dengan jumlah anggota 15 orang, memiliki lahan sawah seluas tujuh hektare dan lahan darat seluas lima hektare.
Idaham mengatakan ditengah melemahnya ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19, sektor pertanian adalah salah satu sektor andalan yang mampu tetap bertahan.
Baca juga: KPU Binjai nyatakan kesiapan menggelar pilkada 9 Desember
Ini juga sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan dan mengantisipasi dampak pandemi COVID-19, untuk itu mari tidak berhenti melakukan kegiatan penanaman padi di lahan sawahnya, katanya.
“Hal ini seiring imbauan pemerintahan melalui Kementrian Pertanian yang mendorong percepatan masa tanam padi didaerah,” ungkapnya.
Idaham juga turun ke sawah untuk menanam padi menggunakan mesin tanam bibit padi atau rice transplanter, dimana dengan alat ini jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman bibit padi dapat diseragamkan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Agustawan Karnajaya, mengatakan sistem tanam Jarwo merupakan teknik penanaman padi dengan upaya manipulasi lokasi pertanaman, sehingga memiliki jumlah tanaman pinggir lebih banyak dengan adanya barisan kosong.
Dengan demikian, pertumbuhan dan perkembangan lebih baik, karena memperoleh intensitas sinar matahari yang lebih banyak, kata Agustawan.
Kegiatan Penanaman padi perdana dihadiri Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Afni Zahara dan anggota DPRD Fraksi Gerindra Joko Basuki.
Anggota DPRD Binjai Joko Basuki mengapresiasi Wali Kota Muhammad Idaham dan Ketua TP PKK Lisa Andriani yang bersedia turun ke sawah.
“Saya sangat terkesan dengan Bapak Wali Kota beserta Ibu datang untuk blusukan sampai berani kotor-kotoran turun ke lahan sawah untuk penanaman bibit perdana dengan menggunakan rice transplanter," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Penanaman padi dilaksanakan di lahan sawah milik kelompok tani Setia Jaya yang diketuai oleh Tumadi dengan jumlah anggota 15 orang, memiliki lahan sawah seluas tujuh hektare dan lahan darat seluas lima hektare.
Idaham mengatakan ditengah melemahnya ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19, sektor pertanian adalah salah satu sektor andalan yang mampu tetap bertahan.
Baca juga: KPU Binjai nyatakan kesiapan menggelar pilkada 9 Desember
Ini juga sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan dan mengantisipasi dampak pandemi COVID-19, untuk itu mari tidak berhenti melakukan kegiatan penanaman padi di lahan sawahnya, katanya.
“Hal ini seiring imbauan pemerintahan melalui Kementrian Pertanian yang mendorong percepatan masa tanam padi didaerah,” ungkapnya.
Idaham juga turun ke sawah untuk menanam padi menggunakan mesin tanam bibit padi atau rice transplanter, dimana dengan alat ini jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman bibit padi dapat diseragamkan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Agustawan Karnajaya, mengatakan sistem tanam Jarwo merupakan teknik penanaman padi dengan upaya manipulasi lokasi pertanaman, sehingga memiliki jumlah tanaman pinggir lebih banyak dengan adanya barisan kosong.
Dengan demikian, pertumbuhan dan perkembangan lebih baik, karena memperoleh intensitas sinar matahari yang lebih banyak, kata Agustawan.
Kegiatan Penanaman padi perdana dihadiri Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan Afni Zahara dan anggota DPRD Fraksi Gerindra Joko Basuki.
Anggota DPRD Binjai Joko Basuki mengapresiasi Wali Kota Muhammad Idaham dan Ketua TP PKK Lisa Andriani yang bersedia turun ke sawah.
“Saya sangat terkesan dengan Bapak Wali Kota beserta Ibu datang untuk blusukan sampai berani kotor-kotoran turun ke lahan sawah untuk penanaman bibit perdana dengan menggunakan rice transplanter," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020