KPU Medan menyadari tantangan baru dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 akan bertambah seiring pelaksanaan yang digelar di masa pandemi COVID-19.

Komisioner KPU Medan, Zefrizal, Selasa, mengatakan, salah satu tantangan yang berpotensi muncul yakni informasi bohong atau hoaks dengan memanfaatkan situasi yang ada untuk membuat ketakutan bagi masyarakat  terlibat aktif dalam tahapan-tahapan pilkada hingga menyalurkan hak suaranya.

"Pihak-pihak yang tidak senang pilkada berjalan lancar bisa saja memunculkan hoaks soal corona, agar pemilih takut datang maupun mengikuti tahapan-tahapan pilkada seperti coklit data dan lainnya," katanya.

Baca juga: KPU Medan tes cepat COVID-19 terhadap 4.294 PPDP

Baca juga: KPU Medan lakukan pemetaan antisipasi perubahan pemilih

Zefrizal mengatakan, kehadiran media massa menjadi hal ampuh untuk mencegah berkembangnya hoaks dengan memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk mengganggu Pilkada 2020.

Secara khusus di internal KPU Kota Medan menurutnya, seluruh tahapan dilakukan dengan senantiasa berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19.

Dengan demikian, tidak ada kegiatan maupun tahapan apapun yang berlangsung tanpa berkoordinasi dengan mereka dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19.

Artinya, pihaknya juga memastikan seluruh tahapan dan petugas-petugas yang terlibat dalam tahapan tersebut benar-benar bersih dari COVID-19.

"Kami akan terbuka mengenai informasi ini agar masyarakat tidak khawatir. Namun tentu, publikasi dari media massa sangat diperlukan agar masyarakat memperoleh informasi yang benar," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020