PT. Tirta Sibayakindo, produsen air minum dalam kemasan di Kabupaten Karo melalui mitranya menyelenggarakan pelatihan pembuatan eco enzyme di Desa Doulu Pasar dengan menerapkan protocol kesehatan COVID-19, posisi tempat duduk minimal 1 meter dan semua peserta diwajibkan memakai masker.
Stakeholder Relation Manager Esron Siringoringo didampingi CSR Coordinator PT. Tirta Sibayakindo Darmadi, ST, Kamis (18/6) di ruang kerjanya mengatakan pelatihan Eco Enzyme ini diharapkan dapat terus dilakukan dengan melibatkan lebih banyak pihak terkait lainnya untuk menumbuhkan kebiasaan mengolah sampah di masyarakat khususnya sampah (limbah) organik.
Pentingnya mengedukasi, memberdayakan dan memotivasi masyarakat untuk mengolah sampah dimulai dari rumah dan lingkungan sekitar untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
Hal senada juga disampaikan Staff CSR Ramli Sigian yang ikut serta dalam pelatihan bahwa pembuatan Eco Enzyme ini bahannya murah dan membuatnya mudah.
“Eco Enzyme ini banyak manfaatnya. Sangat ramah lingkungan. Eco Enzyme dapat digunakan sebagai desinfektan, antiseptic, bahan kecantikan”, ujar Koordinator Lapangan Yayasan Cipta Fondasi Komunitas Lastiur Banjarnahor.
Lastiur juga menambahkan pelatihan ini dapat memotivasi masyarakat untuk mengolah sampah organic menjadi Eco Enzyme. Mulai dari rumah masing-masing, memisahkan sampah non organic dan organic.
“Eco enzyme sangat banyak manfaatnya. Terutama bagi saya sebagai petani, eco enzyme ini dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Hanya perlu dilakukan secara berkelanjutan agar hasilnya kelihatan”, ujar salah satu peserta pelatihan.
Secara ekonomi akan lebih hemat karena tidak perlu membeli cairan pembersih karena eco enzyme yang dihasilkan dapat dipakai untuk kebutuhan rumah tangga seperti membersihkan lantai, membersihkan kompor dari noda minyak, membersihkan furniture, permukaan kaca dan membersihkan buah dan sayur yang akan dimasak. Eco enzyme juga dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman.
Pelatihan eco enzyme yang difasilitasi oleh Bapak Anthony Ginting dari Relawan Eco enzyme Indonesia (REEI) diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dalam pengolahan sampah organic. 23 orang peserta dari Desa Doulu, Desa Semangat Gunung dan perwakilan karyawan AQUA dengan antusias mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan dimulai dengan penjelasan tentang Eco Enzyme dari bahan, proses dan manfaatnya. Setelah mendapat penjelasan, peserta mempraktekkan langsung proses pembuatan Eco Enzyme tersebut.
Di akhir pelatihan, masing-masing peserta diperbolehkan membawa bahan yang sudah diproses untuk Eco Enzyme. Sebagai contoh yang sudah jadi, peserta diberikan Eco Enzyme yang sudah siap untuk digunakan.
Pelatihan ini dilaksanakan di jambur Desa Doulu Pasar pada tanggal 3 Juni 2020 yang lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Stakeholder Relation Manager Esron Siringoringo didampingi CSR Coordinator PT. Tirta Sibayakindo Darmadi, ST, Kamis (18/6) di ruang kerjanya mengatakan pelatihan Eco Enzyme ini diharapkan dapat terus dilakukan dengan melibatkan lebih banyak pihak terkait lainnya untuk menumbuhkan kebiasaan mengolah sampah di masyarakat khususnya sampah (limbah) organik.
Pentingnya mengedukasi, memberdayakan dan memotivasi masyarakat untuk mengolah sampah dimulai dari rumah dan lingkungan sekitar untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
Hal senada juga disampaikan Staff CSR Ramli Sigian yang ikut serta dalam pelatihan bahwa pembuatan Eco Enzyme ini bahannya murah dan membuatnya mudah.
“Eco Enzyme ini banyak manfaatnya. Sangat ramah lingkungan. Eco Enzyme dapat digunakan sebagai desinfektan, antiseptic, bahan kecantikan”, ujar Koordinator Lapangan Yayasan Cipta Fondasi Komunitas Lastiur Banjarnahor.
Lastiur juga menambahkan pelatihan ini dapat memotivasi masyarakat untuk mengolah sampah organic menjadi Eco Enzyme. Mulai dari rumah masing-masing, memisahkan sampah non organic dan organic.
“Eco enzyme sangat banyak manfaatnya. Terutama bagi saya sebagai petani, eco enzyme ini dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Hanya perlu dilakukan secara berkelanjutan agar hasilnya kelihatan”, ujar salah satu peserta pelatihan.
Secara ekonomi akan lebih hemat karena tidak perlu membeli cairan pembersih karena eco enzyme yang dihasilkan dapat dipakai untuk kebutuhan rumah tangga seperti membersihkan lantai, membersihkan kompor dari noda minyak, membersihkan furniture, permukaan kaca dan membersihkan buah dan sayur yang akan dimasak. Eco enzyme juga dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman.
Pelatihan eco enzyme yang difasilitasi oleh Bapak Anthony Ginting dari Relawan Eco enzyme Indonesia (REEI) diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dalam pengolahan sampah organic. 23 orang peserta dari Desa Doulu, Desa Semangat Gunung dan perwakilan karyawan AQUA dengan antusias mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan dimulai dengan penjelasan tentang Eco Enzyme dari bahan, proses dan manfaatnya. Setelah mendapat penjelasan, peserta mempraktekkan langsung proses pembuatan Eco Enzyme tersebut.
Di akhir pelatihan, masing-masing peserta diperbolehkan membawa bahan yang sudah diproses untuk Eco Enzyme. Sebagai contoh yang sudah jadi, peserta diberikan Eco Enzyme yang sudah siap untuk digunakan.
Pelatihan ini dilaksanakan di jambur Desa Doulu Pasar pada tanggal 3 Juni 2020 yang lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020