Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan kita dan bahkan tingkat dunia pun tidak tahu kapan akan berakhirnya pendemi COVID-19 ini dan saat ini Indonesia sedang memasuki tahap transisi menuju new normal.
Hal itu ia smapaikan saat menyerahkan bantuan perlengkapan APD kepada Pemkot Tebing Tinggi, Selasa yang dipusatkan di Puskesmas Tanjung Marulak.
Ia mengatakan saat ini sumatera utara memasuki masa transisi menuju program nasional new normal dan saat ini hal tersebut masih dalam tahap tahap pembahasan.
Baca juga: Pengunjung Losmen Delima Tebing Tinggi ditemukan tidak bernyawa di kamar
Baca juga: Pengedar sabu yang ditangkap BNNK Tebing Tinggi oknum TNI palsu
Sumut mempunyai 33 kabupaten/kota dan Pemprov berupaya menerima masukan-masukan dari masing-masing daerah untuk pelaksanaan new normal.
Hal itu penting mengingat masing-masing daerah mempunyai kharistik sendiri dan untuk menyesuaikannya pemprov perlu memperoleh masukan dari daerah.
"Kita sangat paham akibat pandemi COVID-19 ini perekonomian juga berjalan tidak lancar, namun demikian perekonian tersebut tidak boleh berhenti, dan salah satunya lewat program new normal agar masyarakat terus dapat beraktifitas dengan ketentuan tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Gubernur juga berpesan kepada wali kota dapat kiranya memanfaatkan bantuan APD ini dengan sebaik-baiknya.
"Meskipun APD nya banyak, tetapi bukan harus dilakukan pemborosan, manfaatkan seperlunya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hal itu ia smapaikan saat menyerahkan bantuan perlengkapan APD kepada Pemkot Tebing Tinggi, Selasa yang dipusatkan di Puskesmas Tanjung Marulak.
Ia mengatakan saat ini sumatera utara memasuki masa transisi menuju program nasional new normal dan saat ini hal tersebut masih dalam tahap tahap pembahasan.
Baca juga: Pengunjung Losmen Delima Tebing Tinggi ditemukan tidak bernyawa di kamar
Baca juga: Pengedar sabu yang ditangkap BNNK Tebing Tinggi oknum TNI palsu
Sumut mempunyai 33 kabupaten/kota dan Pemprov berupaya menerima masukan-masukan dari masing-masing daerah untuk pelaksanaan new normal.
Hal itu penting mengingat masing-masing daerah mempunyai kharistik sendiri dan untuk menyesuaikannya pemprov perlu memperoleh masukan dari daerah.
"Kita sangat paham akibat pandemi COVID-19 ini perekonomian juga berjalan tidak lancar, namun demikian perekonian tersebut tidak boleh berhenti, dan salah satunya lewat program new normal agar masyarakat terus dapat beraktifitas dengan ketentuan tetap mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Gubernur juga berpesan kepada wali kota dapat kiranya memanfaatkan bantuan APD ini dengan sebaik-baiknya.
"Meskipun APD nya banyak, tetapi bukan harus dilakukan pemborosan, manfaatkan seperlunya," katanya.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020