SS (42), warga kampung Huraba, Desa Huraba, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan meninggal akibat perkelahian antar kampung.

Menurut penjelasan  Camat Angkola Timur Ricky H Siregar, Rabu (27/5) perkelahian warga itu antara warga Kampung Huraba dengan Kampung Pintu Langit Julu, Desa Huraba.

"Perkelahian mulai terjadi Selasa (26/5) sekitar pukul 22.00 WIB hingga  pukul 01.00 WIB," katanya.

Baca juga: Dua kelompok warga Tapanuli Selatan bentrok, tiga orang luka tembak senapan angin

Baca juga: Jalur Jalinsum Batang Angkola macet pascabentrok warga

Baca juga: Lebaran hari ke-3, Jalinsum di Tapsel lumpuh akibat pertikaian antarkelompok warga

Motifnya bermula dari cekcok soal knalpot sepeda motor yang dikendarai dua pemuda asal Kampung Pintu Langit Julu dinilai terlalu ribut saat melintasi Kampung Huraba.

"Kemudian pemuda Huraba Protes. Hingga terjadi pemukulan terhadap kedua pemuda Pintu Langit yang datang dari arah Sibio-bio sekitar pukul 14.00 WIB itu," jelasnya.

Walau sebelumnya sudah ada mediasi antara kedua belah pihak akibat kejadian pada pukul 19.00 WIB di Kantor Desa Huraba, namun pada pukul 22.00 WIB ada terjadi penyerangan ke Kampung Huraba.

"Korban yang sedang sedang duduk-duduk di Pasar Huraba berama rekannya tiba-tiba berlari guna menghindari adanya lemparan batu. Korban meninggal diduga terjatuh. Dagu/bagian lehernya terluka akibat menghantam pondasi pinggir jalan menuju Puskesmas Huraba saat berlari," kata Camat.

Untuk menjaga situasi tetap normal satu pleton Brimob, Kepolisian, TNI, Pihak Kecamatan dan desa bersiaga di lokasi. Tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat juga sudah beruaha saling mendamaikan.
 
 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020