Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, penyuluh dan mahasiswa Polbangtan Medan membantu petani menanam jagung hibrida di lahan kelompok tani Samadaya di lahan seluas 4 hektare.
"Ini merupakan percepatan masa tanam perdana jagung setelah masa panen padi selesai," kata Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini yang menghubungi, Jumat (22/5).
Dijelaskannya, bahwa keterlibatan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan sendiri melaksanakan Pendampingan Mahasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi Lingkup Kementerian Pertanian.
Baca juga: Bantu petani terdampak COVID-19, Mahasiswa Polbangtan Medan buat pupuk organik dari urine Kelinci
"Dimana semasa pendampingan langsung ke lapangan semasa COVID-19 di Desa Sondregeasi, Kecamatan Luahagundre Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan, penerapannya rotasi tanam dengan pola yang diterapkan yaitu padi – jagung – padi," katanya.
Penanaman jagung tersebut dilakukan setelah panen padi dengan memanfaatkan sisa air pengairan yang ada. Benih yang digunakan adalah benih bermutu/bersertifikat daya kecambah > 80 %.
Baca juga: Ayo! Untuk penuhi kebutuhan, manfaatkan halaman rumah berbagai tanam semasa COVID-19
"Penanaman jagung hibrida perdana ini dibantu oleh Bupati Nias Selatan, Babinsa , penyuluh, Kepala Dinas Pertanian, Danramil Teluk Dalam dan Mahasiswa Polbangtan Medan," terangnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga telah mengimbau seluruh insan pertanian untuk tetap bekerja selama pandemi COVID-19, khususnya untuk mencegah terjadinya krisis pangan.
“Walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan pangan. Dan petani untuk melakukan percepatan tanam,” demikian Mentan SYL, katanya Yuliana.
Bahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi, juga telah menyatakan di masa pandemi COVID-19, petani merupakan pejuang untuk melawan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Ini merupakan percepatan masa tanam perdana jagung setelah masa panen padi selesai," kata Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini yang menghubungi, Jumat (22/5).
Dijelaskannya, bahwa keterlibatan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan sendiri melaksanakan Pendampingan Mahasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi Lingkup Kementerian Pertanian.
Baca juga: Bantu petani terdampak COVID-19, Mahasiswa Polbangtan Medan buat pupuk organik dari urine Kelinci
"Dimana semasa pendampingan langsung ke lapangan semasa COVID-19 di Desa Sondregeasi, Kecamatan Luahagundre Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan, penerapannya rotasi tanam dengan pola yang diterapkan yaitu padi – jagung – padi," katanya.
Penanaman jagung tersebut dilakukan setelah panen padi dengan memanfaatkan sisa air pengairan yang ada. Benih yang digunakan adalah benih bermutu/bersertifikat daya kecambah > 80 %.
Baca juga: Ayo! Untuk penuhi kebutuhan, manfaatkan halaman rumah berbagai tanam semasa COVID-19
"Penanaman jagung hibrida perdana ini dibantu oleh Bupati Nias Selatan, Babinsa , penyuluh, Kepala Dinas Pertanian, Danramil Teluk Dalam dan Mahasiswa Polbangtan Medan," terangnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga telah mengimbau seluruh insan pertanian untuk tetap bekerja selama pandemi COVID-19, khususnya untuk mencegah terjadinya krisis pangan.
“Walaupun dalam kondisi pandemi COVID-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan pangan. Dan petani untuk melakukan percepatan tanam,” demikian Mentan SYL, katanya Yuliana.
Bahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi, juga telah menyatakan di masa pandemi COVID-19, petani merupakan pejuang untuk melawan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020