Tim Lizard Tapanuli Utara berhasil melaju di putaran final turnamen online yang digelar E-Sport Indonesia Sumatera Utara sejak 24 April-24 Mei 2020.
Hajatan yang digelar secara daring dan bertajuk ESI Sumut Ramadhan Tournament Online 2020 tersebut diikuti oleh 288 tim se-Indonesia.
"Terimakasih dukungan teman-teman, Lizard Taput lolos ke putaran final e-sport ESI Sumut," ungkap Superior Hutasoit, Manajer tim Lizard kepada ANTARA, Sabtu (16/5).
Baca juga: Satgas bencana BUMN Sumut bantu APD tangani COVID-19 di Humbahas
Baca juga: Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen dimutasi, Sertijab 18 Mei 2020
Dikatakan, setelah berhasil mengalahkan sejumlah tim lainnya dalam sesi penyisihan, Lizard dinyatakan lolos dan masuk dalam final "bracket" turnamen tersebut.
"Perjuangan tim sangat maksimal untuk mengharumkan nama Tapanuli Utara dalam ajang turnamen e-sport. Harapan kita, melaju di putaran final, Lizard mampu unggul dan menjadi yang terbaik di ajang e-sport ESI Sumut ini," sebutnya.
Setiap tim yang bertanding dalam turnamen e-sport tersebut terdiri atas 5 orang gamer yang mengikuti setiap sesi pertandingan secara daring atau "play from home" dari wilayah masing-masing peserta.
"Dalam final bracket, Lizard Taput akan berhadapan dengan tim FIG Athena dari Serang Banten pada 18 Mei 2020, yang disiarkan 'live streaming' di saluran youtube," jelas Superior.
Terkait pelaksanaan turnamen ini, Project Manager Tournament sekaligus Ketua Harian Pengurus E-Sport Indonesia Sumut, Max Wilander Simanihuruk kepada ANTARA mengatakan, pelaksanaan even tersebut digelar sebagai upaya dalam memetakan tingkat daerah yg mau berkompetisi (jumlah pemain), serta untuk melihat bibit-bibit atlet di daerah.
"Ini langkah awal ESI Sumut semenjak dilantik. Dimana, melalui tema ramadhan dan 'playfromhome', kita mau mengedukasi masyarakat, dan menunjukkan sesuatu hal yang positif, mengingat masih banyak stigma negatif yang dialamatkan pada e-sport," ujarnya.
Menurutnya, selain sebagai ajang kompetisi, turnamen tersebut juga merupakan hiburan yang terbukti menyita antusiasme animo masyarakat.
Harapnya, dengan mengikuti turnamen tersebut, setiap tim daerah harus menjadikan even itu sebagai sebuah pengalaman besar karena bisa bertemu tanding dengan lawan dari luar Sumatera yang notabene mempunyai nama di panggung e-sport nasional.
"Turnamen ini juga akan menambah pengalaman dan jam terbang tim daerah. Akan tetapi dari data yang kita lihat, banyak pemain ataupu tim daerah yang tidak berani unjuk gigi karena takut untuk jumpa tim-tim ternama, khususnya tim pro ibukota," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Hajatan yang digelar secara daring dan bertajuk ESI Sumut Ramadhan Tournament Online 2020 tersebut diikuti oleh 288 tim se-Indonesia.
"Terimakasih dukungan teman-teman, Lizard Taput lolos ke putaran final e-sport ESI Sumut," ungkap Superior Hutasoit, Manajer tim Lizard kepada ANTARA, Sabtu (16/5).
Baca juga: Satgas bencana BUMN Sumut bantu APD tangani COVID-19 di Humbahas
Baca juga: Kapolres Taput AKBP Horas Marasi Silaen dimutasi, Sertijab 18 Mei 2020
Dikatakan, setelah berhasil mengalahkan sejumlah tim lainnya dalam sesi penyisihan, Lizard dinyatakan lolos dan masuk dalam final "bracket" turnamen tersebut.
"Perjuangan tim sangat maksimal untuk mengharumkan nama Tapanuli Utara dalam ajang turnamen e-sport. Harapan kita, melaju di putaran final, Lizard mampu unggul dan menjadi yang terbaik di ajang e-sport ESI Sumut ini," sebutnya.
Setiap tim yang bertanding dalam turnamen e-sport tersebut terdiri atas 5 orang gamer yang mengikuti setiap sesi pertandingan secara daring atau "play from home" dari wilayah masing-masing peserta.
"Dalam final bracket, Lizard Taput akan berhadapan dengan tim FIG Athena dari Serang Banten pada 18 Mei 2020, yang disiarkan 'live streaming' di saluran youtube," jelas Superior.
Terkait pelaksanaan turnamen ini, Project Manager Tournament sekaligus Ketua Harian Pengurus E-Sport Indonesia Sumut, Max Wilander Simanihuruk kepada ANTARA mengatakan, pelaksanaan even tersebut digelar sebagai upaya dalam memetakan tingkat daerah yg mau berkompetisi (jumlah pemain), serta untuk melihat bibit-bibit atlet di daerah.
"Ini langkah awal ESI Sumut semenjak dilantik. Dimana, melalui tema ramadhan dan 'playfromhome', kita mau mengedukasi masyarakat, dan menunjukkan sesuatu hal yang positif, mengingat masih banyak stigma negatif yang dialamatkan pada e-sport," ujarnya.
Menurutnya, selain sebagai ajang kompetisi, turnamen tersebut juga merupakan hiburan yang terbukti menyita antusiasme animo masyarakat.
Harapnya, dengan mengikuti turnamen tersebut, setiap tim daerah harus menjadikan even itu sebagai sebuah pengalaman besar karena bisa bertemu tanding dengan lawan dari luar Sumatera yang notabene mempunyai nama di panggung e-sport nasional.
"Turnamen ini juga akan menambah pengalaman dan jam terbang tim daerah. Akan tetapi dari data yang kita lihat, banyak pemain ataupu tim daerah yang tidak berani unjuk gigi karena takut untuk jumpa tim-tim ternama, khususnya tim pro ibukota," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020