Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk menegaskan, bahwa pedagang dari luar kota yang datang ke Sibolga tak bisa dilarang masuk. Alasannya karena pemerintah tidak bisa melakukan monopoli. Selain itu juga, pemerintah harus menjaga kestabilan harga serta ketersedian barang-barang.

Demikian penjelasan Wali Kota Sibolga ketika diminta tanggapannya terkait adanya desakan dari  Aliansi pedagang pasar Sibolga Nauli yang meminta Pemerintah Kota (Pemko) Sibolga untuk menertibkan para pedagang luar daerah yang masuk ke Sibolga.

Baca juga: Ini hasil rapid test pedagang musiman yang datang dari luar Sibolga

Baca juga: Jelang Idul Fitri Pemkot Sibolga gelar pasar murah

“Dari luar negeri saja bisa kok, apalagi dari dalam negeri saudara kita sendiri, asal jangan memakai badan jalan yang telah ditentukan pemerintah. Kalau lahan yang mereka pakai disewa dari pihak lain, dari mana aturannya kami bisa melarang mereka,” ungkap Syarfi Hutauruk kepada ANTARA, Sabtu (16/5/2020).

Disebutkan Wali Kota, khusus masa pandemi COVID-19 pihaknya lebih memperketat pengawasan masuknya orang luar ke Kota Sibolga termasuk para pedagang.

“Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan rapid test terhadap para pedagang dan hasilnya non reaktif. Dan kami juga tegaskan, bagi pedagang yang tidak mau dicek kesehatannya diusir saja,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa pemerintah itu adalah miliki seluruh rakyat, tanpa terkecuali.

Pemerintah itu lanjut Syarfi, bertugas menjaga kestabilan harga serta ketersedian barang. Dalam menjaga ketersedian barang dan kestabilan harga itu perlu diperbanyak supply atau tempat-tempat penjualan.

“Untuk itulah semua pasar yang ada di Sibolga kan kita buka. Jika ada masyarakat pedagang katakanlah misalnya yang dari Tapteng masuk ke Sibolga atau sebaliknya, kan boleh. Kita tidak bisa melarang itu, jadi ini yang perlu dimengerti masyarakat atau kelompok pedagang pasar Sibolga nauli,” tuturnya.

Menurut Walikota, dengan tersedianya banyak tempat berjualan, maka masyarakat dapat terlayani dan bebas memilih dan menentukan mau beli apa saja sesuai dengan harga dan selera.

“Kalau soal kami tak peduli kepada pedagang, kan kami sudah datangi pasar Sibolga nauli, bahkan kami sudah memberikan perhatian berupa sewa kios dipotong 50%, kemudian retribusi sudah kami gratiskan selama 3 bulan, dan itu adalah permintaan pedagang, dan kami sanggupi. Jadi kurang apalagi.” Tandas Wali Kota.

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020