Pada Ramadhan tahun ini, bukan cuma dahaga dan lapar yang perlu ditahan, tetapi juga nafsu untuk mengeluarkan uang demi hal yang bukan prioritas.
Demi mencegah kerugian finansial lebih besar pada masa mendatang, simak kiat mengatur keuangan selama Ramadhan di tengah pandemi berikut ini, seperti dikutip dari siaran resmi asuransi Astra, Selasa.
Baca juga: Suka makan gorengan berlebih saat buka puasa? ini efeknya untuk kulit
Buat anggaran dan dana belanja persiapan lebaran
Tahun ini pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak mudik.
Namun, bukan berarti Anda tak dapat melakukan persiapan lebaran sama sekali. Justru pada bulan Ramadhan tahun ini diskon akan bertebaran di berbagai toko daring maupun luring untuk menarik perhatian pembeli secepat-cepatnya.
Baca juga: Pilates hingga zumba bisa jadi pilihan olahraga di rumah
Buat anggaran khusus untuk membeli kebutuhan pokok selama satu bulan. Kemudian, buatlah daftar belanja.
Bagi daftar belanjaan tersebut menjadi dua bagian yaitu belanja mingguan seperti sayur-sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan dan belanja bulanan seperti beras, minyak goreng, gula hingga kopi.
Setelah membuat daftar belanja selama sebulan, tentukan anggaran agar Anda membeli sesuai kebutuhan meski nantinya diserbu banyak tawaran diskon yang menggiurkan.
Strategi ini terkesan sederhana namun sangat efektif untuk mengetahui kebutuhan hidup selama masa pembatasan sosial. Anda bisa belajar untuk tidak impulsif saat berbelanja ketika sudah terbiasa membuat daftar barang yang penting untuk dibeli.
Bedakan keinginan dan kebutuhan
Tak sedikit orang yang awalnya membulatkan tekad untuk berhemat, namun akhirnya tergoda untuk berbelanja karena banyak tawaran menarik. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah berpikir ulang saat akan berbelanja. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan.
Kebutuhan akan memberikan nilai manfaat dalam jangka panjang, sementara keinginan hanya memberikan kenikmatan sesaat yang belum tentu berguna dalam jangka panjang.
Jadi, sebaiknya manfaatkan promosi untuk berbelanja kebutuhan pokok saja, bukan menuruti keinginan semata.
Prioritaskan menabung dan investasi
Pastikan kondisi tabungan dan investasi tetap aman.
Apabila Anda kesulitan untuk menabung dan belum memiliki investasi, Anda dapat memulainya di bulan ini. Ramadhan ini dapat menjadi awal yang baik untuk menabung dan berinvestasi karena biasanya karyawan mendapatkan tunjangan hari raya.
Niatkan diri untuk mulai menabung dan berinvestasi. Bila Anda mendapat tunjangan hari raya, sisihkan setengahnya untuk menabung, 20 persen untuk investasi seperti membeli logam mulia, saham, atau reksadana, sisanya untuk keperluan pribadi seperti melunasi hutang, memberi uang lebaran kepada orang tua atau keluarga.
Hindari mengambil dana darurat
Selama pandemi, idealnya Anda harus menyiapkan dana darurat minimal untuk 3-6 bulan mendatang.
Hal itu penting di saat situasi tidak menentu karena kemungkinan pendapatan terhenti masih terbuka lebar.
Cara yang paling benar dalam melakukannya adalah dengan menyisihkan 3-6 bulan dana darurat untuk pengeluaran. Misalnya, jika setiap bulan Anda menabung Rp3 juta, maka minimal Anda harus memiliki dana Rp 9juta - Rp18 juta tersimpan pada dana darurat Anda.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Demi mencegah kerugian finansial lebih besar pada masa mendatang, simak kiat mengatur keuangan selama Ramadhan di tengah pandemi berikut ini, seperti dikutip dari siaran resmi asuransi Astra, Selasa.
Baca juga: Suka makan gorengan berlebih saat buka puasa? ini efeknya untuk kulit
Buat anggaran dan dana belanja persiapan lebaran
Tahun ini pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak mudik.
Namun, bukan berarti Anda tak dapat melakukan persiapan lebaran sama sekali. Justru pada bulan Ramadhan tahun ini diskon akan bertebaran di berbagai toko daring maupun luring untuk menarik perhatian pembeli secepat-cepatnya.
Baca juga: Pilates hingga zumba bisa jadi pilihan olahraga di rumah
Buat anggaran khusus untuk membeli kebutuhan pokok selama satu bulan. Kemudian, buatlah daftar belanja.
Bagi daftar belanjaan tersebut menjadi dua bagian yaitu belanja mingguan seperti sayur-sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan dan belanja bulanan seperti beras, minyak goreng, gula hingga kopi.
Setelah membuat daftar belanja selama sebulan, tentukan anggaran agar Anda membeli sesuai kebutuhan meski nantinya diserbu banyak tawaran diskon yang menggiurkan.
Strategi ini terkesan sederhana namun sangat efektif untuk mengetahui kebutuhan hidup selama masa pembatasan sosial. Anda bisa belajar untuk tidak impulsif saat berbelanja ketika sudah terbiasa membuat daftar barang yang penting untuk dibeli.
Bedakan keinginan dan kebutuhan
Tak sedikit orang yang awalnya membulatkan tekad untuk berhemat, namun akhirnya tergoda untuk berbelanja karena banyak tawaran menarik. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah berpikir ulang saat akan berbelanja. Pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan.
Kebutuhan akan memberikan nilai manfaat dalam jangka panjang, sementara keinginan hanya memberikan kenikmatan sesaat yang belum tentu berguna dalam jangka panjang.
Jadi, sebaiknya manfaatkan promosi untuk berbelanja kebutuhan pokok saja, bukan menuruti keinginan semata.
Prioritaskan menabung dan investasi
Pastikan kondisi tabungan dan investasi tetap aman.
Apabila Anda kesulitan untuk menabung dan belum memiliki investasi, Anda dapat memulainya di bulan ini. Ramadhan ini dapat menjadi awal yang baik untuk menabung dan berinvestasi karena biasanya karyawan mendapatkan tunjangan hari raya.
Niatkan diri untuk mulai menabung dan berinvestasi. Bila Anda mendapat tunjangan hari raya, sisihkan setengahnya untuk menabung, 20 persen untuk investasi seperti membeli logam mulia, saham, atau reksadana, sisanya untuk keperluan pribadi seperti melunasi hutang, memberi uang lebaran kepada orang tua atau keluarga.
Hindari mengambil dana darurat
Selama pandemi, idealnya Anda harus menyiapkan dana darurat minimal untuk 3-6 bulan mendatang.
Hal itu penting di saat situasi tidak menentu karena kemungkinan pendapatan terhenti masih terbuka lebar.
Cara yang paling benar dalam melakukannya adalah dengan menyisihkan 3-6 bulan dana darurat untuk pengeluaran. Misalnya, jika setiap bulan Anda menabung Rp3 juta, maka minimal Anda harus memiliki dana Rp 9juta - Rp18 juta tersimpan pada dana darurat Anda.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020