Sebanyak 17 dari total 214 buruh linting di Pabrik Rokok Mustika, Tulungagung, Jawa Timur yang diperiksa dengan alat rapid test, Sabtu (2/5), dinyatakan reaktif infeksi COVID-19.
Kepala Posko Kesehatan COVID-19 Tulungagung, Anna Prapti, menyebut jumlah buruh linting yang diduga terpapar corona diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat proses rapid test lanjutan masih akan dilakukan oleh tim epidemologi Satgas Penanggulangan COVID-19 Tulungagung pada Ahad (3/5) atau Senin (4/5).
Saat ini masih ada sekitar 450 buruh linting yang akan diperiksa pada gelombang kedua.
Baca juga: Gugus tugas COVID-19 Jatim tangani temuan klaster baru pasien positif di pabrik Sampoerna Surabaya
"Dari sisi tenaga kesehatan, kami siap. Tapi dari sisi pabrik, besok libur. Kami mengimbau, walaupun (besok) libur, buruh tetap dihadirkan. Karena kami tidak mau berjeda lama supaya penularan tidak semakin parah," kata Anna Prapti yang dikonfirmasi usai memantau proses rapid test.
Terhadap 17 buruh yang sudah terkonfirmasi reaktif infeksi, Anna memastikan mereka akan dilakukan isolasi atau karantina.
Lokasinya masih dievaluasi. Jika jumlah yang terpapar banyak, kemungkinan isolasi akan dikonsentrasikan di bangunan khusus yang tak jauh dari pabrik.
Baca juga: Pemkot Surabaya sikapi kluster baru kasus COVID-19 di pabrik Sampoerna
Namun apabila jumlahnya tidak banyak, Anna memastikan isolasi akan dijadikan satu dengan pasien positif COVID-19 maupun PDP lain di Rusunawa IAIN Tulungagung.
Tracing atau penulusuran hari ini dilakukan setelah sehari sebelumnya (Jumat, 2/5), Posko Kesehatan COVID-19 Tulungagung mendapat laporan dari Puskesmas Bangun Jaya selaku puskesmas penyangga COVID-19 bahwa ada temuan kasus pasien H yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Baca juga: Tujuh warga Langkat PDP COVID-19
"Pasien H ini adalah karyawan Pabrik Rokok Mustika, sehingga sesuai prosedur, hari ini kami lakukan tracing untuk melacak kemungkinan penularan ke buruh linting lain," kata Anna Prapti.
Dijelaskan, pasien H sebelum memeriksakan diri ke Puskesmas Bangun Jaya, Pakel, sempat 10 hari menderita demam disertai flu atau pneumonia (radang saluran pernafasan atas) dan tak kunjung sembuh.
Baca juga: Thailand laporkan 6 kasus baru corona, tak ada tambahan kematian
Selama 10 hari itu pasien H mengaku tidak masuk kerja atau istirahat di rumah.
Hasil pemeriksaan tim medis di Puskesmas Bangun Jaya, pasien H reaktif infeksi setelah diperiksa menggunakan alat rapid test COVID-19.
Baca juga: Konsultasi medis via daring solusi pelayanan medis RSUD Tarutung bagi dokter terisolasi
Saat itu juga statusnya dinaikkan menjadi PDP atau pasien dalam pengawasan dan dirawat di ruang isolasi laiknya pasien COVID-19. Swab atas sampel lendir di tenggorokan juga sudah dilakukan, dan langsung dikirim ke Balitbangkes Kemenkes Jakarta.
Satgas Penanggulangan COVID-19 kini fokus menelusuri dugaan paparan wabah COVID-19 di PR Mustika yang ada di bawah naungan PT Cahaya Tiga Saudara Sejati, di Desa Gesikan, Tulungagung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Kepala Posko Kesehatan COVID-19 Tulungagung, Anna Prapti, menyebut jumlah buruh linting yang diduga terpapar corona diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat proses rapid test lanjutan masih akan dilakukan oleh tim epidemologi Satgas Penanggulangan COVID-19 Tulungagung pada Ahad (3/5) atau Senin (4/5).
Saat ini masih ada sekitar 450 buruh linting yang akan diperiksa pada gelombang kedua.
Baca juga: Gugus tugas COVID-19 Jatim tangani temuan klaster baru pasien positif di pabrik Sampoerna Surabaya
"Dari sisi tenaga kesehatan, kami siap. Tapi dari sisi pabrik, besok libur. Kami mengimbau, walaupun (besok) libur, buruh tetap dihadirkan. Karena kami tidak mau berjeda lama supaya penularan tidak semakin parah," kata Anna Prapti yang dikonfirmasi usai memantau proses rapid test.
Terhadap 17 buruh yang sudah terkonfirmasi reaktif infeksi, Anna memastikan mereka akan dilakukan isolasi atau karantina.
Lokasinya masih dievaluasi. Jika jumlah yang terpapar banyak, kemungkinan isolasi akan dikonsentrasikan di bangunan khusus yang tak jauh dari pabrik.
Baca juga: Pemkot Surabaya sikapi kluster baru kasus COVID-19 di pabrik Sampoerna
Namun apabila jumlahnya tidak banyak, Anna memastikan isolasi akan dijadikan satu dengan pasien positif COVID-19 maupun PDP lain di Rusunawa IAIN Tulungagung.
Tracing atau penulusuran hari ini dilakukan setelah sehari sebelumnya (Jumat, 2/5), Posko Kesehatan COVID-19 Tulungagung mendapat laporan dari Puskesmas Bangun Jaya selaku puskesmas penyangga COVID-19 bahwa ada temuan kasus pasien H yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Baca juga: Tujuh warga Langkat PDP COVID-19
"Pasien H ini adalah karyawan Pabrik Rokok Mustika, sehingga sesuai prosedur, hari ini kami lakukan tracing untuk melacak kemungkinan penularan ke buruh linting lain," kata Anna Prapti.
Dijelaskan, pasien H sebelum memeriksakan diri ke Puskesmas Bangun Jaya, Pakel, sempat 10 hari menderita demam disertai flu atau pneumonia (radang saluran pernafasan atas) dan tak kunjung sembuh.
Baca juga: Thailand laporkan 6 kasus baru corona, tak ada tambahan kematian
Selama 10 hari itu pasien H mengaku tidak masuk kerja atau istirahat di rumah.
Hasil pemeriksaan tim medis di Puskesmas Bangun Jaya, pasien H reaktif infeksi setelah diperiksa menggunakan alat rapid test COVID-19.
Baca juga: Konsultasi medis via daring solusi pelayanan medis RSUD Tarutung bagi dokter terisolasi
Saat itu juga statusnya dinaikkan menjadi PDP atau pasien dalam pengawasan dan dirawat di ruang isolasi laiknya pasien COVID-19. Swab atas sampel lendir di tenggorokan juga sudah dilakukan, dan langsung dikirim ke Balitbangkes Kemenkes Jakarta.
Satgas Penanggulangan COVID-19 kini fokus menelusuri dugaan paparan wabah COVID-19 di PR Mustika yang ada di bawah naungan PT Cahaya Tiga Saudara Sejati, di Desa Gesikan, Tulungagung.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020