Sekitar 21 ribu sambungan listrik di Tapanuli Selatan terganggu (padam) akibat tiang listrik di daerah Pal XI, Kecamatan Angkola Timur di Wilayah itu tumbang.

Manajer PLN ULP Sipirok, Hardyansyah kepada ANTARA, Jumat (1/5) malam, mengatakan Hantaran Udara Tegangan Menengah (HUTM) yang tumbang itu akibat pohon karet tumbang dihantam angin kencang sekitar pukul 20.27 WIB.

"Saat ini kita sudah di lokasi sekaligus mendata kebutuhan material yang di perlukan sekaligus mengamankan aset yang rusak dan membahayakan pelintas jalan," katanya.

Baca juga: Sejumlah fasilitas di Tapsel rusak dampak gempa magnitudo 5,6

Baca juga: Dek penahan tanah Masjid Al Ikhlas Sayur Matinggi amblas

Selain itu menginformasikan kejadian tersebut kepada seluruh kepela desa serta tokoh-tokoh masyarakat di wilayah itu bahwa ada 245 Trafo yang padam akibat kejadian tersebut.

"Estimasi kita beberapa jam kedepan untuk sekitar wilayah Kecamatan Angkola Timur lampu padam sudah bisa kembali, dan perkiraan akan pulih seluruhnya pada esok hari, Sabtu (2/5) sekitar pukul 03.00 WIB," ujarnya.

Dari total sekitar 21 ribu sambungan listrik yang terganggu itu terdapat pada wilayah Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok, Kecamatan SD.Hole, dan Kecamatan Angkola Timur.

Untuk diketahui, sebelumnya, manajemen PLN unit layanan pelanggan (ULP) Sipirok juga sudah mengimbau masyarakat Tapanuli Selatan untuk merelakan pepohonannya di tebang demi menjaga Hantaran Udara Tegangan Menengah (HUTM) di wilayah ini.

"Tujuannya merelakan pepohonan yang jarak tumbuhnya 5 meter dari HUTM 20 KV untuk ditebang untuk meminimalisir aliran listrik. Seperti konstruksi C2 satu batang (double net) yang tumbang ini," tutup Hardyansyah.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020