Jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Labura ada 37 orang, 19 diantaranya dinyatakan sembuh sehingga tersisa 18 orang lagi. Sementara jumlah  Pasien dalam Perawatan (PDP)  sebanyak 4 orang.

Dari empat orang tersebut, satu diantaranya meninggal dunia, dua orang dirujuk ke Medan dan seorang lagi menjalani isolasi mandiri. Sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang melakukan isolasi mandiri di Labura ada 18 orang.

Baca juga: Berkaitan COVID19, Labura siapkan Rp5,6 miliar

Baca juga: Bukan karena COVID'19, seorang PDP di Labura meninggal dunia

Hal itu dikatakan Bupati Labuhanbatu Utara H Kharuddin Syah SE didampingi Kadis Kominfo Drs Sugeng kepada Antara usai melakukan videoconference dengan Gubsu Edy Rahmayadi, Selasa.

"Alhamdulillah, hingga saat ini yang positif tidak ada. Kita berharap semoga tidak ada warga Labura yang positif Corona," harap pria yang akrab disapa H Buyung tersebut terkait wabah yang menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) merupakan pandemi tersebut.

Pada bagian lain, bupati mengajak warga yang keluarganya dalam status ODP maupun PDP tidak menganggap hal itu sebagai suatu yang memalukan. Karena penyebaran Coronavirus Desease atau COVID19 tersebut tidak diinginkan siapapun.

Dicontohkannya, kasus warga yang meninggal namun proses penguburannya sesuai dengan Standar Operastional Procedure (SOP) penanganan COVID19 memang sudah menjadi ketentuan.

"Kalau ada PDP dan ODP yang meninggal, memang proses pemakamannya sesuai dengan SOP COVID19. Hal ini dalam rangka mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," paparnya.

Dicontohkannya, kasus wafatnya SBB beberapa waktu lalu menjadi perhatian. Karena setelah proses pemakamannya sebagaimana biasa, hasil pemeriksaan almarhum dinyatakan positof COVID19. "Akibatnya kan menjadi masalah. Jadi kita tidak ingin hal seperti itu terjadi di Labura," sebutnya.

Kepada pegiat media sosial, bupati juga berharap agar bijak dalam menyampaikan pemikirannya. Karena dampak pesan yang disampaikan bisa membuat resah masyarakat. 

"Kita juga jangan mudah menelan informasi yang ada di medsos. Coba kita chek lagi infonya. Benar atau tidak," pungkas Ketua PD II FKPPI Sumut tersebut mengakhiri keterangannya.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020