Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan yang merupakan rumah sakit rujukan menolak warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, Selasa malam (31/3).
Awalnya, pada Selasa (31/3) petang pukul 17.35 WIB, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) dari Mandailing Natal tiba di RSUD Kota Padangsidimpuan sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
Setelah tertahan selama lebih dari tiga jam di rumah sakit tersebut, pasien laki-laki berusia 55 tahun itu akhirnya dirujuk lagi ke Rumah Sakit GL Tobing di Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang.
Baca juga: RSUD Padangsidimpuan siap tangani pasien suspect COVID-19
Pasien yang diketahui berasal dari Kecamatan Sinunukan dan baru pulang dari perjalanan dari Brebes, Provinsi Jawa Tengah ditetapkan sebagai PDP setelah mengeluh demam, batuk dan sesekali mengalami sesak pada pernafasannya.
RSU Panyabungan tempat sebelumnya menerima pria tersebut sebagai pasien kemudian merujuknya ke RSUD Padangsidimpuan.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, ASN Padangsidimpuan lakukan pemeriksaan suhu tubuh
Baca juga: Wali kota tetapkan Padangsidimpuan status Siaga penyebaran COVID-19
Pasien dibawa dengan ambulans berplat BB 505 R milik Pemkab Mandailing Natal yang dikemudikan Muhammad Nasution dan didampingi seorang perawat, Iswardi.
Keduanya mengenakan alat pelindung diri lengkap dengan baju hazmat dan kaca pelindung wajah sesuai standar yang ditetapkan.
Selama tiga jam, mereka menanti kepastian dari RSUD Padangsidimpuan, selama itu pula si pasien berada dalam ambulans dan tidak ditangani sesuai petunjuk penanganan.
"Kami kan dari sana tadi sudah telpon duluan, karena di sini (RSUD Padangsidimpuan) rujukannya. iya, bawa saja jawaban dari sini, makanya kami kemari. Tapi inilah masih menunggu, bagaimana kalau gak bisa mungkin kami bawa balik lagi ke Panyabungan," ujar Muhammad Nasution.
Sementara Direktur RSUD Padangsidimpuan, Tetty Rumondang Harahap, mengatakan ruang isolasi yang sebelumnya sudah disediakan masih dalam proses rehab untuk menyesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
"Ruangan Isolasi kita masih rehab, belum siap. Perawat juga tidak ada," katanya.
Pasien itu pun akhirnya berangkat sebagai rujukan dari RSUD Kota Padangsidimpuan menggunakan ambulans yang sama, dengan perawat dan supir dari rumah sakit tersebut menuju Deliserdang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
Awalnya, pada Selasa (31/3) petang pukul 17.35 WIB, seorang pasien dalam pengawasan (PDP) dari Mandailing Natal tiba di RSUD Kota Padangsidimpuan sebagai rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
Setelah tertahan selama lebih dari tiga jam di rumah sakit tersebut, pasien laki-laki berusia 55 tahun itu akhirnya dirujuk lagi ke Rumah Sakit GL Tobing di Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang.
Baca juga: RSUD Padangsidimpuan siap tangani pasien suspect COVID-19
Pasien yang diketahui berasal dari Kecamatan Sinunukan dan baru pulang dari perjalanan dari Brebes, Provinsi Jawa Tengah ditetapkan sebagai PDP setelah mengeluh demam, batuk dan sesekali mengalami sesak pada pernafasannya.
RSU Panyabungan tempat sebelumnya menerima pria tersebut sebagai pasien kemudian merujuknya ke RSUD Padangsidimpuan.
Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, ASN Padangsidimpuan lakukan pemeriksaan suhu tubuh
Baca juga: Wali kota tetapkan Padangsidimpuan status Siaga penyebaran COVID-19
Pasien dibawa dengan ambulans berplat BB 505 R milik Pemkab Mandailing Natal yang dikemudikan Muhammad Nasution dan didampingi seorang perawat, Iswardi.
Keduanya mengenakan alat pelindung diri lengkap dengan baju hazmat dan kaca pelindung wajah sesuai standar yang ditetapkan.
Selama tiga jam, mereka menanti kepastian dari RSUD Padangsidimpuan, selama itu pula si pasien berada dalam ambulans dan tidak ditangani sesuai petunjuk penanganan.
"Kami kan dari sana tadi sudah telpon duluan, karena di sini (RSUD Padangsidimpuan) rujukannya. iya, bawa saja jawaban dari sini, makanya kami kemari. Tapi inilah masih menunggu, bagaimana kalau gak bisa mungkin kami bawa balik lagi ke Panyabungan," ujar Muhammad Nasution.
Sementara Direktur RSUD Padangsidimpuan, Tetty Rumondang Harahap, mengatakan ruang isolasi yang sebelumnya sudah disediakan masih dalam proses rehab untuk menyesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
"Ruangan Isolasi kita masih rehab, belum siap. Perawat juga tidak ada," katanya.
Pasien itu pun akhirnya berangkat sebagai rujukan dari RSUD Kota Padangsidimpuan menggunakan ambulans yang sama, dengan perawat dan supir dari rumah sakit tersebut menuju Deliserdang.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020