Presiden Joko Widodo memperkirakan pekerja harian khususnya sopir angkot dan tukang ojek akan terdampak wabah COVID-19 namun yang paling parah diprediksi menimpa mereka yang berada di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka pada Selasa, dalam Rapat Terbatas (melalui Video Conference) dengan Topik Pengarahan Presiden kepada Para Gubernur Menghadapi Pandemik COVID-19, mengatakan, Pemerintah telah menyusun skenario yang memperkirakan dampak COVID-19 terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Baca juga: Indonesia tak kunjung "lockdown" atasi COVID-19, ternyata Ini alasan Jokowi tak melakukannya

Baca juga: Presiden anggarkan Rp10 triliun untuk pekerja yang kena PHK

“Untuk sopir angkot dan ojek yang paling berat di Sumatera Utara utama turunnya sampai 44 persen,” kata Presiden.

Untuk itu, ia meminta Pemerintah Daerah mengkalkulasikan angka-angka penurunan itu dengan baik.

Baca juga: Presiden Jokowi kepada tukang ojek, pekerja dan nelayan: Akan ada kelonggaran satu tahun

Kemudian, Pemda diharapkan bersiap dengan pendistribusian bantuan sosial untuk menjaga daya beli mereka.

“Persiapkan bansos provinsi atau kabupaten lewat realokasi dan refocusing (anggaran),” kata Presiden.

Presiden meminta agar jajarannya bekerja dengan detail di lapangan.

“Kalau bekerja detail di lapangan juga kita ikuti, masyarakat bergerak, provinsi-provinsi juga telah bekerja dengan baik, baik penyemprotan disinfektan, menyosialisasikan jarak aman, dan skenario paling ringan yang muncul,” katanya.

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020