Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, mengatakan, pemerintah saat ini sedang mengembangkan penelitian untuk menemukan vaksin COVID-19 lewat kerja sama antara Kementerian Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan beberapa BUMN terkait.
"Sudah mulai dilakukan pembicaraan karena ini kan memang sebuah ancaman, setiap ada ancaman kita berusaha terus kalau bisa memproduksi vaksin sendiri. Oleh karena itu kita sedang mengembangkan risetnya," kata dia, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Penelitian terhadap vaksin tersebut, kata dia, dilakukan di bawah koordinasi BRIN dan Kementerian Kesehatan, dengan melibatkan BUMN serta kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian yang berkaitan dalam penelitian tersebut.
Baca juga: Dinilai belum terlihat nyata, Puan Maharani minta pemerintah percepat upaya penanggulangan COVID-19
"Tentu koordinasinya di bawah BRIN, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, bersama dengan lembaga-lembaga terkait yaitu BUMN yang punya perusahaan farmasi," tambahnya.
Ia mengatakan untuk menciptakan vaksin memerlukan waktu yang tidak singkat; sehingga selama menunggu hasil penelitian tersebut, Pemerintah tetap memberlakukan protokol kesehatan sesuai anjuran WHO.
"Memang untuk membuat vaksin itu perlu waktu. Oleh karena itu, kita secara bersama-sama tidak hanya menunggu vaksin, tetapi melakukan cara-cara yang sudah sesuai dengan protokol WHO dalam menangani wabah ini," ujarnya.
Baca juga: 11 orang sembuh dari COVID-19 dan bisa dipulangkan
Sementara itu, Universitas Airlangga di Surabaya telah mempersiapkan proposal untuk penelitian vaksin COVID-19. Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih, mengatakan Institut Penyakit Tropis Universitas Airlangga telah mengantongi enam sampel spesimen positif COVID-19 dan menunggu izin dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan.
"Memang proses dan waktunya cukup panjang, tapi kami optimistis dengan seizin Balitbangkes kami akan bisa mengembangkan itu," kata Nasih.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020