Polbangtan Medan mendukung alumni Perguruan Tinggi dan SMK PP menjadi petani millenial untuk menyukseskan program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).

Demikian Direktur Polbangtan Medan melalui Wakil Direktur III Dwi Febrimeli dalam rapat koordinasi PWMP di Hotel Swiss Bellin, Medan (6-8/3/2020) tindaklanjut Rakor Depok (12-14/2/2020).

Rapat ini diikuti 5 Universitas, 2 Politeknik Pertanian dan 6 SMK PP di Sumatera Utara, dan 3 SMK PP dari Provinsi Aceh. Rakor ini mendorong tumbuhnya petani millenial. Kata Dwi, petani Indonesia 74% pendidikannya SD kebawah, dan 73% usianya sudah diatas rata-rata 45 tahun.

Baca juga: Polbangtan Medan ikuti pelatihan "Active Citizens Social Enterprise" Sumut

"Maka tak heran setiap tahunnya penyusutan jumlah petani mencapai angka ratarata 500 ribu orang. Tambah minimnya tingkat pendidikan pertanian pada sektor pertanian (wirausahawan pertanian) menjadi faktor penyebab rendahnya produktivitas tenaga kerja pertanian," ungkapnya.

Atas kondisi tersebut, melalui program PWMP para calon petani millenial nantinya akan mendapat dari Polbangtan. Harapanya penerima manfaat diharap mampu mengubah image pertanian dengan gebrakan inovasi dan teknologi, agar menjadi sesuatu yang menarik bagi generasi milenial.

Baca juga: Polbangtan Medan tingkatkan kemampuan bahasa Inggris petani milenial

‘‘Untuk tahun 2020 rencananya ada total 105 alumni Polbangtan Medan untuk merekrut 2 pemuda (dari PTN, SMK PP Kementan, SMK Binaan, dan Ponpes) di desanya masing-masing dan akan menerima bantuan program PWMP," katanya.

Dimana satu orang pembimbing akan membina 10 kelompok PWMP. Dengan rician satu kelompok PWMP berjumlah 3-5 anggota kelompok. Pembimbing wajib mengawasi kelompoknya mulai administrasi keuangan kelompok PWMP agar baik.

 "Untuk setiap kelompok penumbuhan PWMP (tingkat alumni SMK) maksimal bantuan Rp15 juta, alumni PTN/Polbangtan maksimal menerima Rp28 juta utuk, serta mendapat bimbingan dan monitoring dari Kementan selama 3 tahun," jelasnya.

Dalam rapat ini uga dibahas laporan kinerja PWMP tahun 2018 dan tahun 2019 serta rencana kerja tahun 2020. Hal baru dalam program inkubasi pengembangan jejaring usaha dalam rangka perluasan kerja sama dengan pihak terkait seperti perbankan, investor, pemasok input dan lembaga/pelaku pemasaran.

Narasumber yang hadir dalam rapat kerja ini Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian diwakili oleh Kabid Penyelenggaraan Pendidikan, Ismaya Nita Rianti Parawan.

Dikatakan, program aksi Kementerian Pertanian saat ini fokus yaitu Kostratani, Petani Milenial dan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian. Sementara potensi ketenagakerjaan dimana demand tenaga kerja pertanian baru mencapai 38 juta orang sementara kebutuhannya saat ini 42 juta orang.

"Target lain mencetak 50 ribu petani millenial yang sejak 2016-2019 kelompok program PWMP berkurang hingga mencapai angka 10 ribu petani millenial," katanya.

 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020