Manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara menerapkan "cashless society" (pembayaran digital) agar lebih cepat dan efisien, sehingga mampu menciptakan pelayanan lebih prima.
"Saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa bertransaksi non tunai dengan pembayaran digital," ujar Djodi Prasetyo, Executive General Manajer Bandar Udara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Senin.
Ia menyebutkan, dengan pengembangan sistem ini dapat mengurai kepadatan di tollgate ke luar dan menjadikan Bandara Kualanamu semakin baik dalam mengelola kendaraan yang masuk dan ke luar pada saat -saat jam sibuk, yakni antara jam 12 siang sampai jam 17 sore.
Baca juga: Bea Cukai Kualanamu amankan 23,1 gram ganja dari luar negeri
"Kami terus berbenah diri dalam meningkatkan pelayanan kebandaraan dengan melalui fasilitas layanan bagi pengunaan transaksi non tunai ini," ujarnya.
Djodi mengatakan, untuk tahap awal pihak pengelola Bandara Kualanamu baru memberlakukan transaksi non tunai di gerbang ke luar atau tollgate mobil dan sepeda motor yang sudah terpasang totalnya ada 8 unit. Aplikasi ini diujicoba mulai tanggal 1 Maret 2020.
"Saat ini pada jam puncak kami bisa melayani hingga 800 kendaraan/jam yang akan ke luar bandar udara. Dengan akses ke luar yang cukup pendek yaitu kurang dari 1 kilometer, tentu kondisi ini menyebabkan kepadatan di bandara. Untuk itu kami coba mengaplikasikan sistem pembayaran non tunai ini," katanya.
Baca juga: AP II kembangkan Bandara Kualanamu jadi hub transit internasional
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi pengendara yang belum mempunyai e-toll (alat pembayaran transaksi no tunai) akan disediakan sebuah gate tempat penjualan dan top up saldo e-toll di salah satu gate masuk Bandara Kualanamu.
Masyarakat tidak lagi memanfaatkan uang tunai ketika melakukan transaksi keuangan sebagai gantinya menggunakan kartu debit, e-money atau lewat gadget untuk pelayanan transaksi multi payment dapat digunakan semua kartu pembayaran (e-toll, link, brizzi, dan lainnya).
"Kami mengimbau pengguna jasa Bandar Udara Kualanamu memiliki alat pembayaran e-money untuk menggunakan fasilitas baru tersebut," katanya.
Baca juga: Bea Cukai Kualanamu gagalkan paket ganja dari Inggris
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Saat ini masyarakat sudah mulai terbiasa bertransaksi non tunai dengan pembayaran digital," ujar Djodi Prasetyo, Executive General Manajer Bandar Udara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Senin.
Ia menyebutkan, dengan pengembangan sistem ini dapat mengurai kepadatan di tollgate ke luar dan menjadikan Bandara Kualanamu semakin baik dalam mengelola kendaraan yang masuk dan ke luar pada saat -saat jam sibuk, yakni antara jam 12 siang sampai jam 17 sore.
Baca juga: Bea Cukai Kualanamu amankan 23,1 gram ganja dari luar negeri
"Kami terus berbenah diri dalam meningkatkan pelayanan kebandaraan dengan melalui fasilitas layanan bagi pengunaan transaksi non tunai ini," ujarnya.
Djodi mengatakan, untuk tahap awal pihak pengelola Bandara Kualanamu baru memberlakukan transaksi non tunai di gerbang ke luar atau tollgate mobil dan sepeda motor yang sudah terpasang totalnya ada 8 unit. Aplikasi ini diujicoba mulai tanggal 1 Maret 2020.
"Saat ini pada jam puncak kami bisa melayani hingga 800 kendaraan/jam yang akan ke luar bandar udara. Dengan akses ke luar yang cukup pendek yaitu kurang dari 1 kilometer, tentu kondisi ini menyebabkan kepadatan di bandara. Untuk itu kami coba mengaplikasikan sistem pembayaran non tunai ini," katanya.
Baca juga: AP II kembangkan Bandara Kualanamu jadi hub transit internasional
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi pengendara yang belum mempunyai e-toll (alat pembayaran transaksi no tunai) akan disediakan sebuah gate tempat penjualan dan top up saldo e-toll di salah satu gate masuk Bandara Kualanamu.
Masyarakat tidak lagi memanfaatkan uang tunai ketika melakukan transaksi keuangan sebagai gantinya menggunakan kartu debit, e-money atau lewat gadget untuk pelayanan transaksi multi payment dapat digunakan semua kartu pembayaran (e-toll, link, brizzi, dan lainnya).
"Kami mengimbau pengguna jasa Bandar Udara Kualanamu memiliki alat pembayaran e-money untuk menggunakan fasilitas baru tersebut," katanya.
Baca juga: Bea Cukai Kualanamu gagalkan paket ganja dari Inggris
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020