Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mencatat hingga saat ini sudah sebanyak 48.000 ekor babi mati akibat virus hog cholera dan African Swine Fever (ASF) di dawrah ini.

"Sejauh ini ada 48.000 ekor babi yang mati di Sumatera Utara," kata Gubernur Edy Rahmayadi dalam rapat dengar pendapat terkait persoalan babi di Sumut di kantor DPRD Sumut, Kamis.

Ia menyebutkan, sampai saat ini pihaknya belum dapat memberikan solusi terkait persoalan kematian babi di Sumatera Utara. Namun, pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah terkait penanganan kematian babi.

Baca juga: Ribuan massa 'Save Babi' demo di DPRD Sumut

Baca juga: Kepri tutup pengiriman daging babi dari Sumatera Utara

"Kita sudah bentuk tim untuk membantu masyarakat untuk menanam babi tersebut jika mati," ujarnya.

Dalam rapat yang juga dihadiri Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin dan Kepala Kejati Sumut Amirianto,  ia meminta masukan dari seluruh pihak untuk penanganan masalah kematian babi.

"Mari saudara-saudaraku berikan masukan kepada kami untuk menangani permasalahan kematian babi di Sumatera Utara ini," ujarnya.

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020