TNI AU menyiapkan tiga pesawat untuk mengantar WNI yang baru tiba dari Wuhan, China di Tanah Air, untuk selanjutnya dibawa dari Bandara Hang Nadim Batam ke Bandara Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau.
"Dari TNI AU, sesuai arahan Bapak KSAU dan Panglima TNI, sesuai perintah Bapak RI 1, pihak TNI AU akan menyiapkan dua pesawat Boeing dan satu Hercules untuk membantu evakuasi WNI yang dari Wuhan," kata Kadis Ops Lanud Hang Nadim Mayor Lek Wardoyo di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Seluruh WNI dari China yang dipulangkan ke Tanah Air akan transit di Bandara Hang Nadim Batam, kemudian pindah menggunakan pesawat TNI AU, untuk melanjutkan penerbangan ke Natuna.
Baca juga: Batik Air siap evakuasi WNI dari Wuhan
Ia mengatakan kapasitas pesawat Hercules akan dioptimalkan untuk 100 hingga 130 penumpang, sedangkan pesawat Boeing berkapasitas masing-masing 100 orang.
Setiap pesawat akan dilengkapi tenaga medis. Namun, ia belum dapat memastikan jumlah dokter dan perawat yang ikut dalam masing-masing pesawat.
Pesawat akan didatangkan dari Jakarta dan Makassar.
Baca juga: WNI dari Wuhan akan dikarantina di pangkalan militer di Natuna
Ia mengatakan penumpang WNI dari Wuhan akan langsung diberangkatkan ke Natuna, setibanya di Batam.
"Langsung transfer antarpesawat. Pesawat ke pesawat, langsung berangkat," kata dia.
Perjalanan dari Batam ke Natuna diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu jam 20 menit.
Pihaknya sudah mulai melakukan persiapan mulai sekarang.
Mengenai waktu kedatangan pesawat dari Wuhan, ia mengatakan masih menunggu informasi dari Jakarta.
"Penjagaan sesuai SOP kondisi keadaan demikian," kata dia.
Baca juga: Pemkab Natuna tolak WNI dari Wuhan diisolasi di Natuna
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Achmad Farchanny mengatakan pemindahan WNI dari pesawat yang membawanya dari Wuhan hanya transit maksimal satu jam di Bandara Hang Nadim Batam sebelum melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Raden Sadjad Natuna.
"Kami upayakan secepat mungkin, paling lama satu jam," kata dia.
Ia mengatakan akan memberlakukan prosedur kekarantinaan saat pemindahan WNI itu.
Seluruh penumpang dari China akan diperiksa suhu tubuhnya dan pemeriksaan kesehatan lainnya di dalam pesawat yang membawanya dari Wuhan.
Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan ada yang sakit dan menunjukkan gejala terkena virus corona maka akan langsung diisolasi.
"Tindakan isolasi pemisahan," kata dia.
Pemerintah telah menunjuk RS Umum Daerah Embung Fatimah Batam sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien terkait virus corona, termasuk isolasi pasien.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020
"Dari TNI AU, sesuai arahan Bapak KSAU dan Panglima TNI, sesuai perintah Bapak RI 1, pihak TNI AU akan menyiapkan dua pesawat Boeing dan satu Hercules untuk membantu evakuasi WNI yang dari Wuhan," kata Kadis Ops Lanud Hang Nadim Mayor Lek Wardoyo di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Seluruh WNI dari China yang dipulangkan ke Tanah Air akan transit di Bandara Hang Nadim Batam, kemudian pindah menggunakan pesawat TNI AU, untuk melanjutkan penerbangan ke Natuna.
Baca juga: Batik Air siap evakuasi WNI dari Wuhan
Ia mengatakan kapasitas pesawat Hercules akan dioptimalkan untuk 100 hingga 130 penumpang, sedangkan pesawat Boeing berkapasitas masing-masing 100 orang.
Setiap pesawat akan dilengkapi tenaga medis. Namun, ia belum dapat memastikan jumlah dokter dan perawat yang ikut dalam masing-masing pesawat.
Pesawat akan didatangkan dari Jakarta dan Makassar.
Baca juga: WNI dari Wuhan akan dikarantina di pangkalan militer di Natuna
Ia mengatakan penumpang WNI dari Wuhan akan langsung diberangkatkan ke Natuna, setibanya di Batam.
"Langsung transfer antarpesawat. Pesawat ke pesawat, langsung berangkat," kata dia.
Perjalanan dari Batam ke Natuna diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu jam 20 menit.
Pihaknya sudah mulai melakukan persiapan mulai sekarang.
Mengenai waktu kedatangan pesawat dari Wuhan, ia mengatakan masih menunggu informasi dari Jakarta.
"Penjagaan sesuai SOP kondisi keadaan demikian," kata dia.
Baca juga: Pemkab Natuna tolak WNI dari Wuhan diisolasi di Natuna
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Achmad Farchanny mengatakan pemindahan WNI dari pesawat yang membawanya dari Wuhan hanya transit maksimal satu jam di Bandara Hang Nadim Batam sebelum melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Raden Sadjad Natuna.
"Kami upayakan secepat mungkin, paling lama satu jam," kata dia.
Ia mengatakan akan memberlakukan prosedur kekarantinaan saat pemindahan WNI itu.
Seluruh penumpang dari China akan diperiksa suhu tubuhnya dan pemeriksaan kesehatan lainnya di dalam pesawat yang membawanya dari Wuhan.
Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan ada yang sakit dan menunjukkan gejala terkena virus corona maka akan langsung diisolasi.
"Tindakan isolasi pemisahan," kata dia.
Pemerintah telah menunjuk RS Umum Daerah Embung Fatimah Batam sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien terkait virus corona, termasuk isolasi pasien.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020