Banjir bandang yang melanda Dusun Siriaria Desa Pematang Kecamatan Na IX-X menyisakan tumpukan batu raksasa di beberapa titik serta trauma bagi sebagian warga. Bahkan sungai yang ada tertutup batuan besar dan menyebabkan munculnya aliran sungai baru.

Salah seorang warga yang lahir dan besar di dusun itu, Darwin Siregar, menyebutkan, banyaknya tumpukan batu tersebut menyebabkan masalah. Walau dirinya selama ini bekerja sebagai pencari batu, tapi datangnya batu yang begitu banyak membuatnya bingung.

"Bagaimana membawa batu-batu ini? Sementara kondisi seperti ini," ujar ayah dari lima anak tersebut, Senin, saat ditemui dekat bekas jembatan yang hanyut oleh air bah banjir bandang pada Sabtu (28/12) malam lalu itu.

Baca juga: Polres Labuhanbatu dikerahkan bantu bersihkan puing di lokasi banjir

Dikatakannya, sebagian besar batu tersebut terseret air yang datang secara mendadak. "Aku waktu itu belum tidur dan mendengar suara aneh. Ternyata banjir datang. Ini merupakan yang pertama kali kurasakan sejak mengingat," sebutnya.

Disinggung dampak banjir bagi keluarganya, Siregar menjelaskan yang terlihat masih trauma adalah ibunya. "Terkadang mamak saya seperti masih terbayang dengan kejadian itu. Karena itulah, sekarang mamak tinggal di rumah kami," terangnya.

Memang pada malam kejadian, ia dan istri serta anaknya tidur di rumah ibunya yang berada di Dusun Siriaria A. Akibat banjir, rumah tersebut rusak berat dan saat ini ibunya tinggal bersama dirinya di Dusun Siriaria B.

Baca juga: Ringankan korban banjir bandang Labura, bupati intruksikan buat dapur umum

Selain itu, yang menjadi keluhannya adalah terputusnya aliran listrik ke dusun itu. "Entah sampai kapanlah baru listrik hidup lagi di sini. Tiang-tiangnya banyak yang tumbang," keluh pria berjenggot dan mengenakan sarung itu.

Selain masalah aliran listrik, jaringan telepon seluler ke dusun itu tidak ada. Akibatnya, komunikasi dengan menggunakan telepon tidak dapat dilakukan. Keluhan itu disampaikan salah seorang jurnalis yang memantau ke TKP. "Hajab. Jaringan tak ada," ujar jurnalis bermarga Harahap yang berada di TKP.

Pewarta: Sukardi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019