Di penghujung tahun 2019, alumni Madrasah Nurul Islam Kota Pematangsiantar menggelar bakti sosial berupa khitan massal dan menyantuni anak yatim, Minggu (29/12), di kompleks lembaga pendidikan di Jalan Bola Kaki, Kelurahan Banjar, Kecamatan Siantar Barat.
Wali Kota H Hefriansyah mengapresiasi kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan berharap ke depan semakin ditingkatkan secara meluas.
Orang tua diajak untuk mendidik anak-anaknya dengan pengetahuan, terutama tentang ajaran Islam supaya menjaga generasi yang berilmu dan bertaqwa.
Wali Kota juga memotivasi generasi muda untuk belajar keras supaya menjadi insan yang bermanfaat.
"Jadilah anak yang membanggakan, pintar dan saleh," pesannya.
Kepala Madrasah Nurul Islam Pematangsiantar HM Ali Lubis juga menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh orang-orang yang pernah belajar di madrasah yang didirikan pada tahun 1973 itu.
Tercatat sejumlah 600-an anak umat Islam belajar di madrasah yang mengadopsi kurikulum Ponpes Purba Baru di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dengan tiga tingkatan pendidikan setara SD, SMP dan SMA.
"Tujuan kegiatan tentunya untuk menanamkan silaturahim di antara alumni, pelaku pendidikan, keluarga dan masyarakat," kata Ketua MUI Pematangsiantar itu.
Ketua Panitia, Budiono dalam laporan mengatakan, bakti sosial itu bentuk kepedulian Ikatan Abituren Madrasah Nurul Islam (IKAMNI) dalam merealisasikan tujuan menjadi insan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Di tahun ke tiga, pihaknya mengkhitan (sunat Rasul) 150 anak yang berasal dari Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, serta penyantunan 70 yatim piatu di sekitar Kelurahan Banjar.
Acara yang melibatkan 10 tenaga medis dipimpin dr Heru, dihadiri Ketua IKAMNI Zulkarnaen Tanjung dan anggota, Camat, Lurah, pimpinan PT Pertamina dan perwakilan Bank Muammalat Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Wali Kota H Hefriansyah mengapresiasi kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan berharap ke depan semakin ditingkatkan secara meluas.
Orang tua diajak untuk mendidik anak-anaknya dengan pengetahuan, terutama tentang ajaran Islam supaya menjaga generasi yang berilmu dan bertaqwa.
Wali Kota juga memotivasi generasi muda untuk belajar keras supaya menjadi insan yang bermanfaat.
"Jadilah anak yang membanggakan, pintar dan saleh," pesannya.
Kepala Madrasah Nurul Islam Pematangsiantar HM Ali Lubis juga menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh orang-orang yang pernah belajar di madrasah yang didirikan pada tahun 1973 itu.
Tercatat sejumlah 600-an anak umat Islam belajar di madrasah yang mengadopsi kurikulum Ponpes Purba Baru di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dengan tiga tingkatan pendidikan setara SD, SMP dan SMA.
"Tujuan kegiatan tentunya untuk menanamkan silaturahim di antara alumni, pelaku pendidikan, keluarga dan masyarakat," kata Ketua MUI Pematangsiantar itu.
Ketua Panitia, Budiono dalam laporan mengatakan, bakti sosial itu bentuk kepedulian Ikatan Abituren Madrasah Nurul Islam (IKAMNI) dalam merealisasikan tujuan menjadi insan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Di tahun ke tiga, pihaknya mengkhitan (sunat Rasul) 150 anak yang berasal dari Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, serta penyantunan 70 yatim piatu di sekitar Kelurahan Banjar.
Acara yang melibatkan 10 tenaga medis dipimpin dr Heru, dihadiri Ketua IKAMNI Zulkarnaen Tanjung dan anggota, Camat, Lurah, pimpinan PT Pertamina dan perwakilan Bank Muammalat Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019