Rektor Universitas Negeri Medan Dr Syamsul Gultom, SKM, MKes mengatakan revolusi industri 4.0 harus mempersiapkan generasi yang mampu menghadapi tantangan.
Untuk merespons revolusi industri 4.0 pemerintah telah merancang road map bertema "Making Indonesia 4.0" sebagai strategi memasuki era digital saat ini, kata Syamsul, dalam pidatonya pada acara mewisuda 1.531 lulusan perguruan tinggi negeri itu di Medan, Rabu.
Dikatakan, Making Indonesia 4.0 menetapkan arah yang jelas bagi masa depan pembangunan nasional dan memperkuat struktur pembangunan khususnya untuk penguasaan teknologi terkini.
SDM merupakan aspek penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0, ujarnya.
Syamsul menyebutkan, untuk pengadaan SDM 4.0 diperlukan perambokan kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada STEAM (Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics).
Menyelaraskan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha (DUDI) di masa mendatang diperlukan kerja sama dengan pelaku DUDI luar dan dalam negeri untuk meningkatkan kualitas sekolah.
"Sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersedian SDM dalam mempercepat transfer kemampuan.Sejalan dengan tagline pemerintah saat ini yaitu "SDM Unggul, Indonesia Maju," ucap dia.
Ia juga berharap, lulusan Unimed sebagai generasi milineal dituntut untuk meningkatkan kapasitas diri.Tak cukup hanya dengan penguasaan teknologi, tetapi harus dilengkapi penguasaan beberapa kompetensi lain, diantaranya kemampuan bahasa asing agar bisa komunikatif pada tingkat global dan skill lainn yang dibutuhkan masayarakat saat ini.
"Karena itu perlu diikuti pelatihan, kursus dan sertifikasi yang sejalan dengan ilmu dan skill yang sesuai dengan minat diri," katanya.
Lulusan Unimed yang memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yakni Muhammad Reza Fakultas Bahasa dan Seni, dengan IPK 3,95, Suib Fakultas Ilmu Sosial, dengan IPK 3,84, dan Pegi Khairunnisa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dengan IPK 3,88.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Untuk merespons revolusi industri 4.0 pemerintah telah merancang road map bertema "Making Indonesia 4.0" sebagai strategi memasuki era digital saat ini, kata Syamsul, dalam pidatonya pada acara mewisuda 1.531 lulusan perguruan tinggi negeri itu di Medan, Rabu.
Dikatakan, Making Indonesia 4.0 menetapkan arah yang jelas bagi masa depan pembangunan nasional dan memperkuat struktur pembangunan khususnya untuk penguasaan teknologi terkini.
SDM merupakan aspek penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0, ujarnya.
Syamsul menyebutkan, untuk pengadaan SDM 4.0 diperlukan perambokan kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada STEAM (Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics).
Menyelaraskan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha (DUDI) di masa mendatang diperlukan kerja sama dengan pelaku DUDI luar dan dalam negeri untuk meningkatkan kualitas sekolah.
"Sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersedian SDM dalam mempercepat transfer kemampuan.Sejalan dengan tagline pemerintah saat ini yaitu "SDM Unggul, Indonesia Maju," ucap dia.
Ia juga berharap, lulusan Unimed sebagai generasi milineal dituntut untuk meningkatkan kapasitas diri.Tak cukup hanya dengan penguasaan teknologi, tetapi harus dilengkapi penguasaan beberapa kompetensi lain, diantaranya kemampuan bahasa asing agar bisa komunikatif pada tingkat global dan skill lainn yang dibutuhkan masayarakat saat ini.
"Karena itu perlu diikuti pelatihan, kursus dan sertifikasi yang sejalan dengan ilmu dan skill yang sesuai dengan minat diri," katanya.
Lulusan Unimed yang memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yakni Muhammad Reza Fakultas Bahasa dan Seni, dengan IPK 3,95, Suib Fakultas Ilmu Sosial, dengan IPK 3,84, dan Pegi Khairunnisa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dengan IPK 3,88.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019