Wali kota Binjai Muhammad Idaham menyampaikan peringatan Hari Korps Pegawai Republik Indonesia ke-48 tahun 2019, dengan mengusung tema "Berkarya, Melayani dan Menyatukan Bangsa".
Muhammad Idaham menyampaikan hal itu ketika menjadi Irup, di Binjai, Kamis.
Idaham yang membacakan pidato tertulis dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan saat ini kita berada di dunia yang berubah dengan cepat, yang sangat berbeda dari dua puluh, tiga puluh, atau empat puluh tahun yang lalu.
"Revolusi industri jilid 4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan," katanya.
Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik, serta program-program pembangunan betul dirasakan manfaatnya oleh rakyatnya.
Sekedar melayani saja tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan.
Dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita tidak boleh takut. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara dan terobosan baru.
Kecepatan, kreatifitas dan inovasi adalah kunci. Cara lama yang monoton, yang tidak kompetitif tidak dapat diteruskan lagi. "Kita harus mampu lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain.
Karena itu saya mengajak seluruh anggota Korpri untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan," pintanya.
Birokrasi harus berubah, kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan. Dengan kemajuan teknologi, cara kerja birokrasi juga harus berubah. Inovasi teknologi harus mampu mempermudah bukan mempersulit pekerjaan.
Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah. Kuncinya kita harus bersatu. Persatuan dan kesatuan adalah pengikat kita menuju Indonesia maju.
Tanpa persatuan, kemajemukan negara kita tidak akan pernah menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan.
Kita adalah negara yang Bhineka Tunggal Ika. Keberagaman ini adalah kekuatan kita. Kemajemukan adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan rawat bersama-sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Muhammad Idaham menyampaikan hal itu ketika menjadi Irup, di Binjai, Kamis.
Idaham yang membacakan pidato tertulis dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan saat ini kita berada di dunia yang berubah dengan cepat, yang sangat berbeda dari dua puluh, tiga puluh, atau empat puluh tahun yang lalu.
"Revolusi industri jilid 4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan," katanya.
Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik, serta program-program pembangunan betul dirasakan manfaatnya oleh rakyatnya.
Sekedar melayani saja tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan.
Dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita tidak boleh takut. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara dan terobosan baru.
Kecepatan, kreatifitas dan inovasi adalah kunci. Cara lama yang monoton, yang tidak kompetitif tidak dapat diteruskan lagi. "Kita harus mampu lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain.
Karena itu saya mengajak seluruh anggota Korpri untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan," pintanya.
Birokrasi harus berubah, kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan. Dengan kemajuan teknologi, cara kerja birokrasi juga harus berubah. Inovasi teknologi harus mampu mempermudah bukan mempersulit pekerjaan.
Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah. Kuncinya kita harus bersatu. Persatuan dan kesatuan adalah pengikat kita menuju Indonesia maju.
Tanpa persatuan, kemajemukan negara kita tidak akan pernah menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan.
Kita adalah negara yang Bhineka Tunggal Ika. Keberagaman ini adalah kekuatan kita. Kemajemukan adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan rawat bersama-sama.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019