Belasan ribu warga dari berbagai wilayah memadati Lapangan SB3 Kotapinang mendengarkan ceramah Ustad Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS pada tabligh akbar dalam rangka peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah, Rabu di Kotapinang.
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan bekerja sama dengan BKPRMI dan PC Muslimat NU dihadiri Bupati Wildan Aswan Tanjung, Wakil Bupati Kholil Jufri Harahap, Ketua DPRD Eddy, Sekdakab Zulkifli, Ketua TP-PKK yang juga Ketua PC Muslimat NU Hasnah Harahap, perwakilan unsur Muspida, pimpinan OPD dan tamu penting lainnya.
Pada kesempatan itu, penceramah kondang asal Kabupaten Asahan yang menetap di Provinsi Riau ini menceritakan kisah Kesultanan Kotapinag yang menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan dan mengajak umat untuk menjaga persatuan, memperkuat NKRI dan Pancasila.
Menurutnya, keberadaan Kesultanan Kotapinang sejak awal sudah mengayomi warga dari beragam suku dan agama. “Karena itu, jangan ajari orang Kabupaten Labuhanbatu Selatan hidup bersanding berbeda agama dan suku, karena sejak lama masyarakat di sini sudah mengenal tradisi itu,” katanya.
Disebutkan, momen maulid nabi ini adalah momen klarifikasi. Selama ini banyak tuduhan miring terhadap para ulama, sehingga harus dihindari. “Banyak orang yang salah paham, banyak yang gagal paham, namun yang harus dihindari itu orang yang cari makan dari gagal paham,” ujarnya dengan nada bergurau.
Selain itu kata dia, generasi untuk mengisi masa depan harus dipersiapkan mulai saat ini. Ia pun mengimbau para orangtua untuk memasukkan anak-anaknua ke pasntren, karena pondok pesantren adalah benteng terakhir umat Islam.
Diakhir pesannya, UAS mengajak agar jangan sombong, jangan angkuh, dan banyak berdoa. “Jangan hardik anak dengan kata-kata tidak baik, karena itu doa. Jangan tangisi anak ketika ke pesantren, ajarkan anak mencintai Muhammad. Perbanyak salawat kepada Rasulullah. Maulid bagus, apa bukti cinta nabi, jaga apa yang diwariskan nabi,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan bekerja sama dengan BKPRMI dan PC Muslimat NU dihadiri Bupati Wildan Aswan Tanjung, Wakil Bupati Kholil Jufri Harahap, Ketua DPRD Eddy, Sekdakab Zulkifli, Ketua TP-PKK yang juga Ketua PC Muslimat NU Hasnah Harahap, perwakilan unsur Muspida, pimpinan OPD dan tamu penting lainnya.
Pada kesempatan itu, penceramah kondang asal Kabupaten Asahan yang menetap di Provinsi Riau ini menceritakan kisah Kesultanan Kotapinag yang menjadi cikal-bakal berdirinya Kesultanan dan mengajak umat untuk menjaga persatuan, memperkuat NKRI dan Pancasila.
Menurutnya, keberadaan Kesultanan Kotapinang sejak awal sudah mengayomi warga dari beragam suku dan agama. “Karena itu, jangan ajari orang Kabupaten Labuhanbatu Selatan hidup bersanding berbeda agama dan suku, karena sejak lama masyarakat di sini sudah mengenal tradisi itu,” katanya.
Disebutkan, momen maulid nabi ini adalah momen klarifikasi. Selama ini banyak tuduhan miring terhadap para ulama, sehingga harus dihindari. “Banyak orang yang salah paham, banyak yang gagal paham, namun yang harus dihindari itu orang yang cari makan dari gagal paham,” ujarnya dengan nada bergurau.
Selain itu kata dia, generasi untuk mengisi masa depan harus dipersiapkan mulai saat ini. Ia pun mengimbau para orangtua untuk memasukkan anak-anaknua ke pasntren, karena pondok pesantren adalah benteng terakhir umat Islam.
Diakhir pesannya, UAS mengajak agar jangan sombong, jangan angkuh, dan banyak berdoa. “Jangan hardik anak dengan kata-kata tidak baik, karena itu doa. Jangan tangisi anak ketika ke pesantren, ajarkan anak mencintai Muhammad. Perbanyak salawat kepada Rasulullah. Maulid bagus, apa bukti cinta nabi, jaga apa yang diwariskan nabi,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019