Frans Meroga Panggabean, salah satu pembina Yayasan Sahala Panggabean Nasari (Sapari) yang merupakan pemilik Akademi Pariwisata Ulam Clara (Ulcla) Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, menegaskan, Akpar Ulcla akan menjadi lembaga pendidikan yang melahirkan sumber daya manusia dan tenaga profesional di bidang pariwisata untuk mendukung dan menyambut program superprioritas pengembangan destinasi Danau Toba.
"Akpar Ulcla akan melahirkan tenaga pariwisata yang benar-benar handal dan profesional dibidangnya sehingga tenaga wisata kita nanti tidak perlu lagi datang dari luar," sebut Frans di tengah agenda "soft opening" dan penyambutan mahasiswa baru Akpar Ulcla di kampus biru, di Desa Lumbansiagian, Siatasbarita, Taput, Kamis (14/11).
Frans Meroga juga menyampaikan materi kuliah umum perdana bagi para mahasiswa baru Akpar Ulcla tahun ajaran pertama di 2019/2020, demi memantapkan sikap dan pilihan setiap mahasiswa dalam mengikuti pendidikan kepariwisataan.
Tak hanya Frans, Ketua Pembina Yayasan Sapari, Sahala Panggabean juga turut mengungkapkan, semangat pendirian Akpar Ulcla didasari pemikiran untuk ikut andil berpartisipasi dalam menciptakan sumber daya manusia di "Bonapasogit".
"Ketersediaan SDM yang handal, profesional, dan kompetitif di bidang pariwisata tentu akan membuka peluang besar dalam mengisi pangsa pasar industri pariwisata," ujarnya.
Sementara, Tetty Situmorang, Ketua Yayasan Sapari Ulcla Tarutung juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung berdirinya lembaga pendidikan kepariwisataan tersebut.
"Pendirian Akpar ini merupakan satu kebanggaan bagi kita semua," terangnya.
Dia mengaku pada tahun ajaran perdana ini Akpar Ulcla Tarutung memang masih baru menerima sebanyak 12 mahasiswa, namun ke depan, diharapkan akan semakin meningkat.
"Apalagi dengan kahadiran para dosen yang sudah bergelar S2, yang rata-rata merupakan jebolan UGM, Udayana, dan UI," katanya.
Penyambutan mahasiswa baru Akpar Ulcla tahun ini ditandai dengan penyerahan jaket almamater sekaligus menggelar kuliah umum kepada para mahasiswa yang dihadiri sejumlah pengurus Yayasan Sapari, para dosen, dan sejumlah orangtua mahasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Akpar Ulcla akan melahirkan tenaga pariwisata yang benar-benar handal dan profesional dibidangnya sehingga tenaga wisata kita nanti tidak perlu lagi datang dari luar," sebut Frans di tengah agenda "soft opening" dan penyambutan mahasiswa baru Akpar Ulcla di kampus biru, di Desa Lumbansiagian, Siatasbarita, Taput, Kamis (14/11).
Frans Meroga juga menyampaikan materi kuliah umum perdana bagi para mahasiswa baru Akpar Ulcla tahun ajaran pertama di 2019/2020, demi memantapkan sikap dan pilihan setiap mahasiswa dalam mengikuti pendidikan kepariwisataan.
Tak hanya Frans, Ketua Pembina Yayasan Sapari, Sahala Panggabean juga turut mengungkapkan, semangat pendirian Akpar Ulcla didasari pemikiran untuk ikut andil berpartisipasi dalam menciptakan sumber daya manusia di "Bonapasogit".
"Ketersediaan SDM yang handal, profesional, dan kompetitif di bidang pariwisata tentu akan membuka peluang besar dalam mengisi pangsa pasar industri pariwisata," ujarnya.
Sementara, Tetty Situmorang, Ketua Yayasan Sapari Ulcla Tarutung juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung berdirinya lembaga pendidikan kepariwisataan tersebut.
"Pendirian Akpar ini merupakan satu kebanggaan bagi kita semua," terangnya.
Dia mengaku pada tahun ajaran perdana ini Akpar Ulcla Tarutung memang masih baru menerima sebanyak 12 mahasiswa, namun ke depan, diharapkan akan semakin meningkat.
"Apalagi dengan kahadiran para dosen yang sudah bergelar S2, yang rata-rata merupakan jebolan UGM, Udayana, dan UI," katanya.
Penyambutan mahasiswa baru Akpar Ulcla tahun ini ditandai dengan penyerahan jaket almamater sekaligus menggelar kuliah umum kepada para mahasiswa yang dihadiri sejumlah pengurus Yayasan Sapari, para dosen, dan sejumlah orangtua mahasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019