Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara menegaskan, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu, "tidak memiliki agama", karena apapun agamanya tidak ada yang mengajarkan perbuatan jahat termasuk bunuh diri dan sampai melukai orang lain.

"Terkait dengan itu, MUI Sumut berharap pihak terkait tidak memberikan komentar apapun tentang pelaku dan motifnya sebelum semua itu terbukti nyata," ujar Sekretaris Umum MUI Sumut, Ardiansyah, di Medan, Rabu.

Hal itu perlu dilakukan agar umat semua agama tenang dan diharapkan pengungkapan pelaku dan motif, benar-benar dilakukan setelah ada fakta akurat.

Baca juga: Bom Medan, GP Ansor duga ISIS dalangnya

"Lakukan seperti penanganan kasus pesawat jatuh yang penetapan penyebabnya benar-benar dilakukan ahlinya dan berdasarkan bukti kuat," katanya.

Ardiansyah menegaskan, harapan MUI agar jangan cepat mengeluarkan pendapat juga mengacu pada bahwa sesuatu kejahatan yang dilakukan seseorang, bukan tunggal disebabkan faktor keagamaan.

Bisa dampak tekanan ekonomi, masalah keluarga atau pribadi dan bisa jadi sedang dalam tidak atau setengah sadar akibat penggunaan narkotika.

Baca juga: Polisi geledah rumah terduga pelaku bom bunuh diri di Medan

"Yang pasti masih adanya bom bunuh diri menjadi pelajaran berharga bagi semua ulama dan pemerintah bahwa masyarakat perlu mendapat siraman rohani dan perlindungan dalam segala hal.Itu yang harus diperkuat," katanya.

MUI juga berharap semua institusi khususnya yang memberikan pelayanan publik, lebih meningkatkan pengamanan.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan bahwa bom di Polrestabes Medan menyebabkan enam orang korban luka-luka.

Enam korban itu, lima dari personel Polri dan satu sipil, namun tidak ada korban tewas akibat bom bunuh diri di sekitar Kantin Polrestabes pukul 08.45 WIB itu.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019