Pihak keluarga menilai ada kejanggalan terkait kasus kematian Rely Kemit (57), Kepala Desa Tengkuhen, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
 
Pihak keluarga kemudian membuat laporan  ke polisi karena menduga korban meninggal bukan karena bunuh diri, melainkan diduga dibunuh.
 
"Keluarga korban sudah membuat laporan ke polisi karena menduga korban dibunuh," kata Kapolsek Deli Tua AKP Dolly N Nainggolan, Senin.
 
Terkait dugaan tersebut, Dolly mengatakan pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebanyak tiga kali. Namun, sampai saat ini belum ditemukan adanya unsur-unsur dugaan pembunuhan.

Baca juga: Kades di Deliserdang ditemukan tewas dengan luka di tenggorokan

Baca juga: Kades tewas di Deliserdang, ditemukan lima bekas tusukan di badan
 
"Kita juga sudah memeriksa setiap sudut TKP, seperti ventilasi, loteng, pagar, hingga CCTV di depan rumah. Namun belum didapati tanda-tanda kedatangan orang lain ke rumah itu" ujarnya.
 
Terkait hasil visum dari rumah sakit, Dolly menambahkan bahwa pihak penyidik masih menunggu hasil autopsi.
 
"Kita masih menunggu hasil visum, jika ada perkembangan nanti saya kabari," ujarnya.
 
Diberitakan sebelumnya, Rely Kemit (57) ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah rumah di Perumahan Taman Permata Surya, Jalan Eka Surya Dusun 8, Kecamatan Deli Tua, Kebupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu. 
 
Korban tewas di rumah seorang pendeta yang diketahui bernama Gayus. Pada saat ditemukan, di tubuh korban didapati sekurangnya 5 luka bekas tikaman. Pisau bahkan menancap di dada sebelah kiri.
 
Sejauh ini pihak Kepolisian menduga Rely bunuh diri karena masalah rumah tangga. Dugaan dikuatkan keterangan saksi-saksi bahwa korban memang tengah mendapatkan tekanan kejiwaan. 
 
Pria ini disebut tengah menghadapi proses perceraian dengan istrinya. Tekanan itu pula yang membuatnya sementara tinggal di rumah pendetanya, Gayus.

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019