Tim Petronas Yamaha SRT mendapati hasil kurang memuaskan di Grand Prix Malaysia meski kedua pebalapnya, Fabio Quartarao dan Franco Morbidelli, mengawali balapan dari baris terdepan.
Quartararo, yang memecahkan rekor sirkuit Sepang dan meraih pole position, menjalani start yang buruk dan terlempar ke peringkat delapan di dua lap pertama.
Rookie terbaik MotoGP 2019 itu harus puas finis P7 di belakang rekan satu timnya.
Baca juga: Hasil GP Malaysia, Vinales menang telak atas Marquez
"Balapan yang sangat berat. Aku sangat kesulitan," kata Quartararo seperti dilansir laman resmi MotoGP.
"Di awal, lap pertamaku benar-benar buruk dan aku kewalahan untuk menghentikan motor. Itu belum pernah kami alami di akhir pekan ini dan di balapan lainnya.
"Sayangnya kami mendapati banyak masalah. Itu lah kenapa kami tak bisa mendapatkan hasil balapan yang kami inginkan."
Quartararo dan Morbidelli menyita perhatian publik tuan rumah di saat mereka tampil cepat di sesi latihan bebas dan kualifikasi. Namun ekspektasi untuk bisa naik podium di sirkuit kandang mereka pun pupus setelah penampilan di bawah performa.
"Secara umum ini akhir pekan yang bagus, kami tak pungkiri," kata Morbidelli.
"Benar jika di balapan kami mengharapkan yang lebih lagi tapi seperti biasa aku merasa lebih buruk di balapan, aku tak punya perasaan yang bagus dan kami harus memahami itu kenapa," kata pebalap asal Italia itu.
"Tapi akhirnya, meski kami kesulitan, mampu membawa motor hingga finis di peringkat keenam sebagai tim independen peringkat pertama.
"Itu perasaan yang bagus, sekarang kami harus belajar dan mencoba berbenah untuk Valencia yang menjadi kesempatan terakhir kami untuk berada di podium dan mencobanya."
Namun demikian, tim Petronas Yamaha SRT layak melakukan selebrasi di markas mereka sebagai tim independen terbaik di tahun debutnya di MotoGP lewat keunggulan 77 poin atas LCR Honda dengan satu seri tersisa yaitu di Valencia.
Sebelumnya, jelang GP Malaysia, Petronas SRT telah mendapatkan komitmen dari Yamaha yang akan memberi mereka motor YZR-M1 Spec-A untuk kedua pebalapnya di musim 2020 setelah penampilan impresif tahun ini.
Yamaha terkesan dengan penampilan Quartararo dan Morbidelli yang membawa tim SRT ke peringkat empat klasemen dan memimpin perolehan poin tim independen.
Sepanjang musim 2019, kedua pebalap terhitung telah start dari baris terdepan dalam 15 kesempatan, dengan Quartararo meraih lima pole position dan enam finis podium.
Pebalap asal Prancis itu juga dinobatkan sebagai rookie terbaik musim ini dan tak jarang terlibat duel sengit dengan Marc Marquez, yang menjadi juara dunia 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Quartararo, yang memecahkan rekor sirkuit Sepang dan meraih pole position, menjalani start yang buruk dan terlempar ke peringkat delapan di dua lap pertama.
Rookie terbaik MotoGP 2019 itu harus puas finis P7 di belakang rekan satu timnya.
Baca juga: Hasil GP Malaysia, Vinales menang telak atas Marquez
"Balapan yang sangat berat. Aku sangat kesulitan," kata Quartararo seperti dilansir laman resmi MotoGP.
"Di awal, lap pertamaku benar-benar buruk dan aku kewalahan untuk menghentikan motor. Itu belum pernah kami alami di akhir pekan ini dan di balapan lainnya.
"Sayangnya kami mendapati banyak masalah. Itu lah kenapa kami tak bisa mendapatkan hasil balapan yang kami inginkan."
It's all change on Lap 1! ????@mvkoficial12 leads but @marcmarquez93 has stormed from 11th to SECOND! @FabioQ20 is down to 8th! ????#MalaysianGP ???????? pic.twitter.com/ZlwE4HOm4L
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) November 3, 2019
Quartararo dan Morbidelli menyita perhatian publik tuan rumah di saat mereka tampil cepat di sesi latihan bebas dan kualifikasi. Namun ekspektasi untuk bisa naik podium di sirkuit kandang mereka pun pupus setelah penampilan di bawah performa.
"Secara umum ini akhir pekan yang bagus, kami tak pungkiri," kata Morbidelli.
"Benar jika di balapan kami mengharapkan yang lebih lagi tapi seperti biasa aku merasa lebih buruk di balapan, aku tak punya perasaan yang bagus dan kami harus memahami itu kenapa," kata pebalap asal Italia itu.
"Tapi akhirnya, meski kami kesulitan, mampu membawa motor hingga finis di peringkat keenam sebagai tim independen peringkat pertama.
"Itu perasaan yang bagus, sekarang kami harus belajar dan mencoba berbenah untuk Valencia yang menjadi kesempatan terakhir kami untuk berada di podium dan mencobanya."
Namun demikian, tim Petronas Yamaha SRT layak melakukan selebrasi di markas mereka sebagai tim independen terbaik di tahun debutnya di MotoGP lewat keunggulan 77 poin atas LCR Honda dengan satu seri tersisa yaitu di Valencia.
???? PETRONAS Yamaha SRT clinch Independent Teams championship at home
— PETRONAS SRT (@sepangracing) November 3, 2019
https://t.co/7mV4STP3Q5#PETRONASmotorsports | #MotoGP | #MalaysianGP | #FQ20 | #FM21 pic.twitter.com/xY9rzbNwIO
Sebelumnya, jelang GP Malaysia, Petronas SRT telah mendapatkan komitmen dari Yamaha yang akan memberi mereka motor YZR-M1 Spec-A untuk kedua pebalapnya di musim 2020 setelah penampilan impresif tahun ini.
Yamaha terkesan dengan penampilan Quartararo dan Morbidelli yang membawa tim SRT ke peringkat empat klasemen dan memimpin perolehan poin tim independen.
Sepanjang musim 2019, kedua pebalap terhitung telah start dari baris terdepan dalam 15 kesempatan, dengan Quartararo meraih lima pole position dan enam finis podium.
Pebalap asal Prancis itu juga dinobatkan sebagai rookie terbaik musim ini dan tak jarang terlibat duel sengit dengan Marc Marquez, yang menjadi juara dunia 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019