Warga Kecamatan Sitahuis Kabupaten Tapanuli Tengah mendadak heboh dengan penemuan tulang belulang manusia di hutan Sitahuis.

Jasad itu pertama kali dilihat Azis Relo Gultom (49) bersama rekannya Hendri Pasaribu (45) dan Martua Manalu (40). Ketiganya adalah warga Kelurahan Nauli, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah.

Peristiwa itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian yang langsung turun ke lokasi dan melakukan olah TKP.

Dari hasil olah TKP didapatkan keterangan bahwa jenazah yang tinggal tulang-belulang itu adalah Juara Manalu alias Buyung Manalu (60) yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir dan tinggal di Dusun Parombunan, Desa Bonan Dolok, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah.

Menurut keterangan dari Kapolres Tapteng, AKBP Sukamat melalui Kasubbag Humas, Iptu Rensa Sipahutar, berdasarkan keterangan dari ibu korban, Satina boru Tobing (78), jasad itu adalah jasad anaknya yang sejak tanggal 4 Oktober 2019 pergi dari rumah dengan meninggalkan ponsel, dompet, rokok dan mancis.

Dan dari hasil olah TKP, sebut Rensa, ditemukan sebuah selendang yang terikat dan tergantung di sebatang pohon, persis di atas kerangka korban.

“Keyakinan bahwa itu adalah jasad Juara Manalu juga disampaikan adik korban yang mengenal baju dan celana abangnya serta selendang yang tergantung di ranting pohon yang berada di sekitar TKP. Adik kandung korban bisa mengenali barang-barang tersebut,” terang Rensa seraya menambahkan bahwa tim Polres Tapteng sudah melakukan indentifikasi terhadap jasad korban dan belum dapat dipastikan apakah korban bunuh diri atau tidak.

Baca juga: Tim SAR gabungan berhasil temukan pencari kayu yang hilang hanyut di sungai

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019