SMPN 1 Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara saat ini lagi berbenah dibawah kepemimpinan Anwar Said sebagai Kepala Sekolah. 

Baru dalam hitungan bulan dipimpin Anwar, perubahan sekolah SMPN 1 yang merupakan SMP tertua di Kabupaten Tapanuli Tengah sudah terlihat.

Salah satu perubahan yang langsung dilakukan sang Kepala Sekolah, adalah membangun kamar mandi yang baru. Pasalnya jumlah kamar mandi yang tersedia hanya 4 unit itupun 1 rusak dan satu lagi pecah pipanya. Sementara jumlah siswa yang menggunakan kamar mandi itu sebanyak 780 orang.

“Ketika saya dipindahkan ke sini saya prihatin melihat kondisi sekolah ini. Dan yang pertama kali saya cek adalah kamar mandinya. Betapa kagetnya saya melihat kondisi kamar mandi yang tidak layak untuk digunakan. Di benak saya yang terlintas betapa tersiksanya para siswa dengan kondisi kamar mandi seperti itu. Saat itu juga saya sampaikan kepada para guru, harus dibangun kamar mandi, karena tingkat kegembiraan siswa bisa dilihat dari keberadaan kamar mandi sekolahnya. Dan jangan dipikirkan dari mana biayanya, biar saya yang memikirkan,” kata Anwar ketika disambangi ANTARA ke sekolahnya, Kamis (24/10).

Dengan memanfaatkan bangunan koperasi yang tidak terpakai lagi, Anwar langsung mendirikan 4 kamar mandi sekaligus dengan fasilitas yang lengkap. Demikian juga kamar mandi yang rusak langsung diperbaiki sehingga siswa tidak tersiksa lagi ketika berurusan dengan kamar mandi.

Menurut mantan Kepala Sekolah SMPN2 Pandan Nauli itu, bagi sebahagian orang tidak mempermasalahkan kondisi kamar mandi, tetapi jangan salah, faktor yang mendukung keberhasilan akademik di suatu sekolah tidak terlepas dari kondisi kamar mandinya.

“Kalau kamar mandinya sudah bersih dan nyaman, pasti siswanya akan gembira. Kalau siswa sudah gembira, maka ilmu pelajaran yang diberikan guru pasti dapat dicerna, tetapi kalau mereka merasa tersiksa, maka pelajaran itupun akan sulit diterima akalnya,” sebut Anwar.

Setelah berhasil membangun kamar mandi baru, jebolan IKIP Yogyakarta itu menyasar ruang Perpustakaan. Dimana selama ini ruangan itu tidak maksimal digunakan karena ditempel menjadi ruangan kelas.

Kini ruangan itu itu sudah dibenahi dengan fasilitas buku yang memadai. Demikian juga dengan ruangan komputer sekolah, juga sudah dibereskan sang Kepala Sekolah.

.
Kepala Sekolah SMPN 1 Pandan, Anwar Said saat berada di ruang kerjanya. (Antara Sumut/Jason)


"Ada 40 unit komputer di ruang laboratorium, tetapi kondisinya banyak yang rusak. Saya langsung ambil kebijakan dengan mencari sarjana komputer untuk memperbaiki dan memprogram komputer. Alhamdulillah dalam hitungan hari semua komputer sudah dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan. Memang dibutuhkan langkah cepat dan keberanian serta pengorbanan untuk membuat perubahan, karena tujuan bapak Bupati memindahkan saya ke sekolah ini untuk menciptakan perubahan,” ungkapnya.

Untuk menunjang program kegiatan sekolah yang dipimpinnya, pria kelahiran Jawa Tengah itu menggunakan kekuatan media, dan juga media sosial. Langkah itu menurut Anwar sangat representatif untuk menyentuh para alumni dari SMPN 1 Pandan dan orangtua murid.

Mantan guru SMAN 1 Matauli itu pun memiliki target, satu tahun ke depan sekolah yang dipimpinnya sudah harus menyamai kualitas SMPN 2 Pandan yang berhasil dibangunnya. Ia mengakui motivasi harus ada.

“Target itu yang saya sampaikan kepada teman-teman guru di sekolah ini, dan mereka semangat. Hal itulah yang membuat saya lebih yakin bahwa sekolah yang saya pimpin ini mampu bersaing dengan SMPN2 Pandan Nauli, bahkan melebihinya. Jadi kuncinya berada pada pimpinan, kalau pimpinan itu sudah dipercaya, maka semua program dapat terlaksana,” ungkapnya.

Tidak lupa, Anwar juga membidik talenta murid-muridnya dengan menyediakan sound system yang baru. Ia menyadari bahwa orang Batak tidak terlepas dari dunia tarik suara.

Untuk saat ini kata Anwar, ada beberapa siswa yang dilatih guru seni untuk mengikuti perlombaan di Padangsidempuan bulan November 2019 nanti. Sedangkan untuk bakat olahraga, juga sudah disediakan fasilitas untuk lompat jauh, sembari membenahi lapangan basket dan futsal.

“Saya melihat bakat dan karakter siswa saya ini tidak sulit untuk dibenahi, tergantung dari kemauan pimpinannya serta kerjasama yang baik dengan para guru. Kemarin kami baru menggelar upah-upah kepada 5 orang guru yang sempat dipindahkan, dan kegiatan itu menjadi semangat baru bagi mereka untuk menjalankan tugasnya,” kata Anwar.

SMPN 1 Pandan yang berlokasi di depan kampus SMAN 1 Matauli Pandan menargetkan lulusannya dapat diterima di SMAN1 Matauli Pandan, dan SMA Yayasan City Fundation. Dengan jumlah guru 44 orang termasuk tenaga honorer dan pegawai, target itu optimis diraih, apalagi 25 orang gurunya sudah bersertifikasi.

Dengan jumlah yang memadahi itu, Anwar berkeyakinan mampu membawa SMPN 1 Pandan keluar dari ketertinggalan, karena baginya hidup itu adalah tantangan.

“Saya suka tantangan mas, dan suka berkompetisi, karena hidup ini adalah kompetisi. Saya akan jadikan kelemahan sekolah ini menjadi kekuatan,” janji ayah 3 orang anak itu.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019