Hujan deras yang mengguyur Kota Padangsidimpuan, sepanjang Sabtu (19/10) malam hingga pagi hari, menimbulkan musibah tanah longsor dan menimpa satu rumah di Gang Rambin, Jalan Sutan Maujalo, Kelurahan Sidangkal, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara.
Rumah semi permanen milik Sahrin Fahmi dan Rusty (57) itu porak poranda setelah lapisan tanah ketinggian berkisar dua meter yang langsung menyatu dengan dinding rumah tersebut, ambruk. Menimpa bagian kamar rumah, di mana pada malam kisaran pukul 23.30 WIB itu Rusty dan putrinya, Rina (16) tengah tertidur.
Keduanya tertanam material tanah, dan dinding papan bangunan serta tiang pondasi bangunan.
Suara gemuruh dan retakan mengagetkan tetangga, serta para pekerja kontruksi bangunan jembatan di sekitar rumah itu. Mereka pun berupaya sesegera mungkin menyelamatkan keduanya.
Rusty, ibu 11 anak ini mengalami luka parah pada bagian kepala, penuh lumpur. Sementara sang anak mengalami retak tulang pada bagian pinggang. Warga tetangga melarikan Rusty terlebih dahulu ke IGD RSUD Kota Padangsidimpuan.
“Tadi (korban) sudah ditimpa lumpur itu, karena digali baru bisa keluar. Dibawa ke sini saja maunya adik itu. Tapi karena udah bisa duduk tadi itu nggak dibawa lagi,” terang Sarni (37), yang tampak bingung bercampur resah di IGD RSUD Kota Padangsidimpuan itu.
Lapisan tanah yang bergeser itu merupakan material pembukaan jalan. Dan menurut Sarni, material ini saat hujan turun menjadi lembek dan menampung air. Material bercampur air ini pula yang menghantam bagian rumah hingga merusak kamar, serta beberapa ruangan di rumah yang dihuni empat orang itu keluarga Sahrin dan Rusty itu. Sahrin sendiri tidak di rumah, karena bekerja ke daerah Sipiongot, Padanglawas Utara.
“Tiba tiba jebol pecah temboknya, sebelah kanan. Ada proyek di sana, diambil mereka tanahnya. Jadi sudah jebol, padahal tidak ada selama ini kayak itu,” terang Sarni.
Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution yang juga langsung turun ke Rumah Sakit begitu korban dibawa ke sini, mengungkapkan bila dirinya bersama dengan Kapolres Kota Padangsidimpuan beserta Koramil Kota dan BPBD Kota Padangsidimpuan berkoordinasi melakukan penanganan dan penanggulangan bencana ini.
Berdasarkan informasi malam itu, Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution juga sempat memarahi seorang apoteker di IGD RSUD Kota Padangsidimpuan karena dinilai memperlambat proses penanganan medis bagi korban tanah longsor ini.
Baca juga: Jalinsum Labusel menuju Sidempuan rusak parah
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Rumah semi permanen milik Sahrin Fahmi dan Rusty (57) itu porak poranda setelah lapisan tanah ketinggian berkisar dua meter yang langsung menyatu dengan dinding rumah tersebut, ambruk. Menimpa bagian kamar rumah, di mana pada malam kisaran pukul 23.30 WIB itu Rusty dan putrinya, Rina (16) tengah tertidur.
Keduanya tertanam material tanah, dan dinding papan bangunan serta tiang pondasi bangunan.
Suara gemuruh dan retakan mengagetkan tetangga, serta para pekerja kontruksi bangunan jembatan di sekitar rumah itu. Mereka pun berupaya sesegera mungkin menyelamatkan keduanya.
Rusty, ibu 11 anak ini mengalami luka parah pada bagian kepala, penuh lumpur. Sementara sang anak mengalami retak tulang pada bagian pinggang. Warga tetangga melarikan Rusty terlebih dahulu ke IGD RSUD Kota Padangsidimpuan.
“Tadi (korban) sudah ditimpa lumpur itu, karena digali baru bisa keluar. Dibawa ke sini saja maunya adik itu. Tapi karena udah bisa duduk tadi itu nggak dibawa lagi,” terang Sarni (37), yang tampak bingung bercampur resah di IGD RSUD Kota Padangsidimpuan itu.
Lapisan tanah yang bergeser itu merupakan material pembukaan jalan. Dan menurut Sarni, material ini saat hujan turun menjadi lembek dan menampung air. Material bercampur air ini pula yang menghantam bagian rumah hingga merusak kamar, serta beberapa ruangan di rumah yang dihuni empat orang itu keluarga Sahrin dan Rusty itu. Sahrin sendiri tidak di rumah, karena bekerja ke daerah Sipiongot, Padanglawas Utara.
“Tiba tiba jebol pecah temboknya, sebelah kanan. Ada proyek di sana, diambil mereka tanahnya. Jadi sudah jebol, padahal tidak ada selama ini kayak itu,” terang Sarni.
Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendi Nasution yang juga langsung turun ke Rumah Sakit begitu korban dibawa ke sini, mengungkapkan bila dirinya bersama dengan Kapolres Kota Padangsidimpuan beserta Koramil Kota dan BPBD Kota Padangsidimpuan berkoordinasi melakukan penanganan dan penanggulangan bencana ini.
Berdasarkan informasi malam itu, Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution juga sempat memarahi seorang apoteker di IGD RSUD Kota Padangsidimpuan karena dinilai memperlambat proses penanganan medis bagi korban tanah longsor ini.
Baca juga: Jalinsum Labusel menuju Sidempuan rusak parah
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019