Sejumlah pelajar di Desa Pasar V dan Padar VI Kecamatan Natal, Kabupaten  Mandailing Natal, rela memanjat jembatan yang pembangunannya mangkrak bertahun-tahun agar bisa sampai ke sekolah. 

Jembatan itu merupakan akses satu-satunya selain perahu yang menghubungkan Desa Pasar V dan Pasar VI menuju ibukota kecamatan.

Pantauan wartawan, Kamis (17/10), siswa-siswi berseragam madrasah dan tsanawiyah ini bersusah payah memanjat besi-besi jembatan setinggi 4 meter yang membelah Sungai Natal sepanjang lebih kurang 100 meter tersebut.

"Mau gimana lagi, terpaksalah kami panjat, agar cepat sampai ke sekolah," ujar salah seorang pelajar MAN 1 Natal yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Kondisi memprihatinkan ini telah lama disuarakan oleh berbagai elemen masyarakat di Kecamatan Natal, namun sejak dibangun pada 2013, jembatan itu tak kunjung selesai alias mangkrak. 

Ikatan Pemuda Pemudi Ranah Nata (Ikaperta) menilai jembatan itu adalah infrastruktur vital satu-satunya yang dapat menyambungkan aktivitas Desa Pasar V, Pasar VI dan Desa Pardamean Baru ke ibukota Kecamatan Natal. 

Bahkan bisa menjadi akses penghubung antara kecamatan Natal dan Kecamatan Batahan.

"Ini sangat vital, selama ini masyarakat terpaksa menempuh jalur sungai dengan perahu, dalam kondisi tertentu saat air sungai meluap juga sangat berbahaya. Kami heran kenapa proses pembangunan jembatan ini lama sekali," ujar Ketua Ikaperta, Ikhwan AB.

Jembatan ini, lanjut Ikhwan, adalah impian masyarakat sejak lama, dan telah lama disuarakan, agar distribusi barang dan jasa dari dan ke Desa Pasar V dan VI dapat dilalui kendaraan bermotor. 

"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal memberi perhatian pada hal-hal prioritas di daerah ini. Ada banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit di daerah ini, mungkin bisa dibuat jembatan sementara dengan kerja sama swasta menunggu jembatan utama ini kembali dikerjakan, paling tidak meminimalisir dampak yang akan terjadi seperti kecelakaan pelajar saat memanjat jembatan ini," katanya.
 

Pewarta: Rel/Bim

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019