Mangatas Gultom (33) warga Medan, Sumatera Utara sudah sepekan hilang dan tidak diketahui keberadaannya. Keluarga Mangatas Gultom, Waldeman Gultom, sudah membuat laporan resmi ke Polres Nias beberapa waktu lalu.
Demikian dijelaskan Ferris Gultom selaku keluarga dari Mangatas Gultom, Kamis (10/10) di Pinangsori, Tapanuli Tengah.
“Mohon dibantulah bang pemberitaannya semoga adik kami itu bisa ditemukan dalam keadaan sehat. Karena menurut ‘orang pintar’ adik kami itu masih hidup, hanya saja dia (Mangatas) dalam keadaan linglung kondisinya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Mangatas sebelumnya bekerja di PLN Medan, dan mendapat promosi ke PLN Nias sejak sebulan lalu. Hanya saja Mangatas kurang semangat dipindahkan ke tempat yang baru dan pernah mengeluhkannya kepada keluarga.
“Begitu ada informasi bahwa adik kami itu akan dipindahtugaskan ke Gunungsitoli, dia agak kecewa, dan berat hatinya pindah dari Medan. Padahal perpindahan dia ke Gunungsitoli katanya dalam rangka promosi dan naik jabatan. Ia pun sempat mengatakan ingin keluar dari PLN kalau memang harus dipindahkan ke Gunungsitoli,” terang Ferris.
Setelah dinasehati pihak keluarga, lanjut Ferris, akhirnya ia mau berangkat ke Gunungsitoli.
“Kalau tidak salah saya, sudah hampir 1 bulan dia bekerja di Gunungsitoli. Sedangkan istri dan anaknya masih tinggal di Medan,” bebernya.
Masih menurut penjelasan Ferris, Mangatas berangkat dari Gunungsitoli tanggal 2 Oktober 2019, dan sempat terekam CTTV yang ada di dalam kapal feri. Namun setibanya di pelabuhan Sibolga esok harinya, ia tidak terdeteksi lagi.
“Untuk itulah kami atas nama keluarga memohon serta meminta bantuan dari semua pihak yang melihat dan mengetahui keberadaan adik kami ini, agar disampaikan kepada kami dengan menghubungi nomor telepon saya 085358057303. Atas dukungan dan bantuan semua pihak, kami mengucapkan terima kasih,” ujarnya.
Mangatas Gultom (33) memiliki satu orang putri yang baru berusia 7 bulan dan tinggal di Medan.
Sementara itu Manajer PLN Nias yang dikonfirmasi ANTARA melalui ponselnya tidak aktif, dan pesan WA yang dikirim juga belum dibaca.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Demikian dijelaskan Ferris Gultom selaku keluarga dari Mangatas Gultom, Kamis (10/10) di Pinangsori, Tapanuli Tengah.
“Mohon dibantulah bang pemberitaannya semoga adik kami itu bisa ditemukan dalam keadaan sehat. Karena menurut ‘orang pintar’ adik kami itu masih hidup, hanya saja dia (Mangatas) dalam keadaan linglung kondisinya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa Mangatas sebelumnya bekerja di PLN Medan, dan mendapat promosi ke PLN Nias sejak sebulan lalu. Hanya saja Mangatas kurang semangat dipindahkan ke tempat yang baru dan pernah mengeluhkannya kepada keluarga.
“Begitu ada informasi bahwa adik kami itu akan dipindahtugaskan ke Gunungsitoli, dia agak kecewa, dan berat hatinya pindah dari Medan. Padahal perpindahan dia ke Gunungsitoli katanya dalam rangka promosi dan naik jabatan. Ia pun sempat mengatakan ingin keluar dari PLN kalau memang harus dipindahkan ke Gunungsitoli,” terang Ferris.
Setelah dinasehati pihak keluarga, lanjut Ferris, akhirnya ia mau berangkat ke Gunungsitoli.
“Kalau tidak salah saya, sudah hampir 1 bulan dia bekerja di Gunungsitoli. Sedangkan istri dan anaknya masih tinggal di Medan,” bebernya.
Masih menurut penjelasan Ferris, Mangatas berangkat dari Gunungsitoli tanggal 2 Oktober 2019, dan sempat terekam CTTV yang ada di dalam kapal feri. Namun setibanya di pelabuhan Sibolga esok harinya, ia tidak terdeteksi lagi.
“Untuk itulah kami atas nama keluarga memohon serta meminta bantuan dari semua pihak yang melihat dan mengetahui keberadaan adik kami ini, agar disampaikan kepada kami dengan menghubungi nomor telepon saya 085358057303. Atas dukungan dan bantuan semua pihak, kami mengucapkan terima kasih,” ujarnya.
Mangatas Gultom (33) memiliki satu orang putri yang baru berusia 7 bulan dan tinggal di Medan.
Sementara itu Manajer PLN Nias yang dikonfirmasi ANTARA melalui ponselnya tidak aktif, dan pesan WA yang dikirim juga belum dibaca.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019