Nias kali ini dipercaya menjadi tuan rumah ajang bahari tahunan level internasional yang acara puncaknya Sabtu (14/9) di Pelabuhan Baru, Teluk Dalam, Nias Selatan, yang diharapkan bisa mendorong daerah itu menjadi gerbang destinasi wisata dunia.

Sail Nias 2019 menjadi sarana efektif untuk mempromosikan potensi pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Nias yang sejak lama sudah dikenal di mancanegara dengan daya tarik wisata yang merupakan perpaduan keindahan alam, bahari, dan budaya.

Selain menjadi lokasi surfing terbaik dunia, Nias juga memiliki daya tarik wisata sejarah (arkeologi) megalitikum yang hingga kini terawat dengan baik.

Pelaksanaan Sail Nias 2019 dinilai sangat berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kepulauan Nias sehingga dengan demikian akan berdampak juga pada peningkatan perekonomian masyarakat di daerah itu.

Menurut Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Septriana Tangkary, Sail Nias bukan sebatas event tahunan, namun sangat berdampak pada masyarakat.

"Yang diharapkan pemerintah pusat untuk program Sail Nias adalah apa yang didapat setelahnya, bagaimana event Sail dapat memberikan dampak ekonomi," katanya.

Ia mengatakan dengan penyelenggaraan Sail Nias 2019 ini, berbagai infrastruktur pariwisata dan infrastruktur pendukung di Nias dibangun yang tentunya pembangunan tersebut berdampak pula pada peningkatan perekonomian setempat serta perkembangan pariwisata dan budayanya.

Program Sail tidak hanya melibatkan satu atau dua Kementerian, tetapi berbagai kementerian/lembaga dari semua sektor terkait. Untuk Sail Nias sendiri, pemerintah juga fokus dalam pembangunan infrastruktur untuk mendorong sektor lain.

Kementerian Kominfo, lanjut dia, menjalankan tugas sebagai Government Public Relations (GPR) untuk menyampaikan informasi terkait kebijakan, program, dan capaian pemerintah kepada masyarakat luas. Tugas ini meliputi diseminasi informasi dan publikasi program Sail Nias 2019.

"Kominfo ditunjuk untuk menyiapkan media center, serta mempublikasikan dan mempromosikan kegiatan Sail Nias 2019. Harapan kami program ini bisa meningkatkan pariwisata Nias dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," katanya.


Dampak positif Sail Nias bagi perekonomian

Di balik itu semua, Sail Nias juga sangat berdampak pada menggeliatnya perekonomian di daerah itu, terbukti dengan larisnya rumah makan, penuhnya hotel dan angkutan transportasi seperti becak yang tak pernah sepi dari orderan.

Seperti diutarakan Bustami, pemilik Rumah Makan Padang Rembulan yang menyebutkan omsetnya selama pelaksanaan Sail Nias meningkat hingga tiga kali lipat jika dibandingkan hari-hari biasanya.

Ia cukup kerepotan melayani pembeli yang sangat ramai dan untuk itu ia juga menambah satu orang asisten yang bisa melayani pembeli.

"Lumayan omset selama Sail Nias ini. Pembeli pun terpaksa lama antre menunggu dilayani. Cukup repot memang tapi ya Alhamdulillah," katanya.

Peningkatan omset juga dirasakan penarik becak mesin yang cukup merasakan dampak positif dari perhelatan Sail Nias.

"Banyak penumpang bang. Ada juga yang jadi langganan tetap. Pagi minta diantar ke lokasi acara, nanti sore dijemput," kata Joni, salah seorang penarik becak bermesin.

Lantas bagaimana tanggapan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha terkait Sail Nias tersebut. Ia menyebutkan pihaknya merasa terhormat dengan dipilihnya Nias Selatan sebagai tuan rumah acara puncak.

Mewakili pemerintah dan masyarakat Kabupaten Nias Selatan, Hilarius menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada penyelenggara dan pemerintah pusat yang ikut menggerakkan ekonomi masyarakat melalui penyelenggaraan Sail Nias 2019.

"Tentu kami berterima kasih dengan adanya program Sail Nias ini, yang telah membantu menggerakkan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pembangunan. Warga juga tentunya merasakan dampak positifnya terutama para pedagang dan pengusaha hotel," katanya.

Untuk hotel saja misalnya, banyak yang sudah tidak mampu menampung pengunjung karena banyaknya wisatawan yang datang ke Sail Nias yang juga menggelar Nias Pro International Surfing.

Surfing tersebut diikuti 126 peserta, masing-masing laki-laki sebanyak 102 orang dan wanita 24 orang yang berasal dari 15 negara yakni Amerika Serikat, Australia, Portugal, Jepang, Venezuela, Perancis, Afrika Selatan, Argentina, Chile, Brazil, Spanyol, New Zealand, Peru, dan Indonesia.

Para peserta surfing dibagi dalam dua bagian yakni untuk Man Qualifying Series (QS) 3000 dan Women pada Qualifying Series (QS) 1000.


Momentum bersejarah

Penyelenggaraan puncak Sail Nias 2019 akan menjadi momentum sejarah bagi masyarakat di Kepulauan Nias karena dinilai akan sangat berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu.

"Guna menumbuhkan peningkatan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi, pemerintah pusat tak segan-segan mendatangkan para Duta Besar dari beberapa negara sahabat di Sail Nias," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

Pemerintah, kata dia, sangat serius menggelar Sail Nias tersebut dalam upaya membangkitkan kepariwisataan di Kepulauan Nias yang memang banyak memiliki destinasi wisata, baik wisata bahari maupun wisata budaya.

Rasa optimistis atas kehadiran para duta besar itu pun semakin kuat akan memberikan dampak positif kepada Kepulauan Nias dan Sumatera Utara pada umumnya dalam peningkatan jumlah wisatawan.

Belum lagi, salah satu pusat surfing terbaik di dunia ada di kepulauan tersebut.

"Jadi Nias ini punya daya tarik, saya mohon kepada masyarakat Nias untuk menyambut baik, menunjukkan keramahtamahannya supaya wisatawan asing punya kesan yang baik setelah kembali ke daerahnya dan bisa berkunjung kembali ke Nias," katanya.
 

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019