Ratusan umat Islam melaksanakan sholat ghaib atas wafatnya Presiden ke-3 RI BJ Habibie di Masjid Raya Al Aman Aekkanopan, Jumat. Diantara jamaah terdapat Bupati Labura H Kharuddin Syah SE dan Sekdakab H Habibuddin Siregar AP MAP.
Sholat yang diimami HM Ifdarsyam Ritonga Lc MHI itu dilaksanakan usai pelaksanaan sholat Jumat. Usai sholat, Ifdarsyam yang juga Ketua Yayasan Pesantren Tahfiz Azhar Center tersebut juga memimpin doa atas wafatnya pendiri Ikatan Cendekiawan Indonesia (ICMI) itu.
Sebelum pelaksanaan sholat, H Panji Pandu Siregar Lc menyampaikan khutbah yang menjelaskan tentang bagaimana mencapai hidup yang damai dan penuh ketenangan. Banyak cara yang dilakukan untuk mendapat ketenangan seperti membangun rumah mewah, mengoleksi benda-benda hingga berwisata.
Walau, sebutnya, sering kali walau memiliki rumah mewah, koleksi benda-benda seni, berwisata bahkan ada yang mengonsumsi barang-barang seperti narkoba tidak menghasilkan ketenangan dan kebahagiaan.
Di hadapan ratusan jamaah, alumni Universitas Al Azhar Kairo Mesir itu menyebutkan, seorang ulama besar bernama Imam Hasan al Basri memberi empat rumus yang harus dijalankan untuk merasakan ketenangan dan kedamaian hidup di dunia fana ini.
Pertama menyadari amal kebaikan tidak bisa dikerjakan orang lain, maka untuk itu seseorang harus menyibukkan dirinya sendiri dalam berbuat kebajika. Selanjutnya menyadari rizki tidak akan bergeser kepada orang lain, sehingga tetap qanaah atas apa yang diperoleh.
Ketiga adalah menyadari Allah SWT selalu menyaksikan apapun perbuatan yang dilakukan. Untuk itu, maka janganlah berbuat maksiat. Dan yang keempat menyadari kematian itu pasti. "Kematian itu pasti, jadi persiapkanlah bekal untuk akhirat," katanya mengutip pendapat Imam Hasan Basri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Sholat yang diimami HM Ifdarsyam Ritonga Lc MHI itu dilaksanakan usai pelaksanaan sholat Jumat. Usai sholat, Ifdarsyam yang juga Ketua Yayasan Pesantren Tahfiz Azhar Center tersebut juga memimpin doa atas wafatnya pendiri Ikatan Cendekiawan Indonesia (ICMI) itu.
Sebelum pelaksanaan sholat, H Panji Pandu Siregar Lc menyampaikan khutbah yang menjelaskan tentang bagaimana mencapai hidup yang damai dan penuh ketenangan. Banyak cara yang dilakukan untuk mendapat ketenangan seperti membangun rumah mewah, mengoleksi benda-benda hingga berwisata.
Walau, sebutnya, sering kali walau memiliki rumah mewah, koleksi benda-benda seni, berwisata bahkan ada yang mengonsumsi barang-barang seperti narkoba tidak menghasilkan ketenangan dan kebahagiaan.
Di hadapan ratusan jamaah, alumni Universitas Al Azhar Kairo Mesir itu menyebutkan, seorang ulama besar bernama Imam Hasan al Basri memberi empat rumus yang harus dijalankan untuk merasakan ketenangan dan kedamaian hidup di dunia fana ini.
Pertama menyadari amal kebaikan tidak bisa dikerjakan orang lain, maka untuk itu seseorang harus menyibukkan dirinya sendiri dalam berbuat kebajika. Selanjutnya menyadari rizki tidak akan bergeser kepada orang lain, sehingga tetap qanaah atas apa yang diperoleh.
Ketiga adalah menyadari Allah SWT selalu menyaksikan apapun perbuatan yang dilakukan. Untuk itu, maka janganlah berbuat maksiat. Dan yang keempat menyadari kematian itu pasti. "Kematian itu pasti, jadi persiapkanlah bekal untuk akhirat," katanya mengutip pendapat Imam Hasan Basri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019