Para nasabah dan karyawan Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Amanah Ray di Medan, Sumatera Utara, mendatangi Markas Besar Kepolisian Resor Kota Besar (Mako Polrestabes) Medan, Selasa (10/9). 

Mereka yang berjumlah puluhan orang itu hendak melaporkan Direktur BMT Amanah Ray, Rusdiono yang diduga membawa kabur uang lebih kurang Rp30 miliar.

Berdasarkan keterangan salah seorang nasabah, Reza, puluhan juta rupiah uang miliknya juga ikut dibawa kabur. 

Ia mengaku sudah mendatangi kantor BMT Amanah Ray cabang Jalan Sutrisno Medan, namun kantor itu sudah tidak beroperasi lagi.

"Udah seminggu lalu saya datangi kantor itu tapi sudah tutup, makanya ini kami buat laporan," katanya kepada ANTARA.

Sementara itu, salah seorang karyawan BMT Amanah Ray cabang Jalan Sutrisno Medan, GL, mengatakan juga kehilangan uang senilai Rp20 juta. 

"Kalau digabungin semuanya uang nasabah sama karyawan bisalah lebih kurang tiga puluh miliar yang hilang," ungkapnya.

Ia mengaku sudah mendatangi rumah Direktur BMT Amanah Ray, Rusdiono, di Delitua, namun kondisi rumah tersebut sudah kosong. Tidak hanya itu, nomor HP Rusdiono juga tidak bisa dihubungi.

"Tadi malam aku sengaja datang jam dua belas malam, tapi enggak ada juga orangnya," katanya.

GL mengatakan ada tujuh cabang kantor BMT Amanah Ray, yakni di Jalan Pinang Baris, Jalan Sutrisno, Lubuk Pakam, Deli Tua, Setia Budi, Marelan, dan Binjai. 

Saat ini ketujuh kantor cabang tersebut sudah tutup dan tidak beroperasi lagi. Para pimpinan kantor cabang tersebut juga tidak bisa dihubungi.

Ia menambahkan, sudah sepekan lalu kantor mereka yang di Jalan Sutrisno tutup. Semua karyawan diarahkan ke kantor pusat BMT Amanah Ray yang ada di TB Simatupang.

"Kami disuruh ke kantor pusat sama pimpinan kami, karena kantor cabang kami terus didatangi dan dilempari nasabah selama seminggu ini, jadinya kantor tutup," ujarnya. 
 

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019