Era industri 4.0 saat ini banyak membantu kehidupan. Namun kemajuan teknologi membawa dampak yang tidak sedikit, termasuk bagi anak-anak yang masih berusia belia. Salah satunya adalah penggunaan gawai yang tidak terkontrol.

Demikian antara lain dikatakan Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Dr dr M Yani MKes saat Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI Tingkat Sumut yang diselenggarakan di Aekkota Batu Kecamatan Na IX-X, Kamis.

"Merujuk data penelitian psikolog dan dokter, penggunaan gawai yang tidak terkontrol adalah pornografi. Sementara organisasi kesehatan dunia (WHO) sudah menetapkan kalau pornografi sebagai salah satu penyakit," sebutnya.

Ironisnya, tambah M Yani, penyalahgunaan gawai tersebut saat ini sudah melanda siswa kelas III SD. "Pornografi mulai melanda anak kelas III SD," ujar mantan Kepala Perwakilan BKKBN Aceh dalam acara yang dihadiri Gubsu Edy Rahmayadi itu.

Lebih lanjut disebutkannya, kecanduan pornografi bukan hanya mengubah perilaku, tetapi juga mengubah fungsi otak depan. Otak depan itulah yang membedakan manusia dengan hewan, tambahnya.

Karena itulah ia menekankan pentingnya peran keluarga. Karena keluarga merupakan lingkungan pertama dalam pendidikan karakter anak. Hal itu dapat terwujud jika delapan fungsi keluarga dapat diwujudkan.

Lebih lanjut dikatakannya, fungsi keluarga tersebut antara lain sebagai peletak dasar agama, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

Karena itulah BKKBN meluncurkan program Kembali ke Meja Makan. Maksudnya orang tua harus mampu menyisihkan sedikit waktunya untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga dan menanamkan karakter yang baik bagi anaknya.

Baca juga: Gubsu : Harganas jangan hanya jadi kegiatan rutinitas

Pewarta: Sukardi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019