Penyelesaian kasus pemukulan siswa SD oleh seniornya dengan damai (diversi) merupakan cara terbaik. Kepada semua pihak diharapkan dapat lebih memperhatikan perkembangan anak baik di keluarga, sekolah dan lingkungan.

Hal itu dikatakan Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang SIK SH dalam sebuah pertemuan di Kantor Kepala Desa Siamporik Kecamatan Kualuhselatan Labuhanbatu Utara, Kamis.

Pertemuan itu dihadiri siswa yang menjadi korban maupun pelaku serta orang tua masing-masing. Sedangkan pejabat yang hadir adalah Sekdakab H Habibuddin Siregar AP MAP, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan H Suryaman Munthe SIP MPd, Kadis PPP Dra Hj Nursaadah MM dan Kadis Kominfo Drs Sugeng.

Baca juga: Viral video pemukulan siswa SD, KPAD Labura gerak cepat kumpulkan data

"Diversi merupakan solusi terbaik dan merukan restoraso justice atas kasus yang viral di media sosial ini," katanya dalam kegiatan yang juga dihadiri Ketua KPAD Labura Ahmad Ardiansyah SH dan jajarannya, Camat Kualuhselatan Abd Hariman SPd, Kapolsek Kualuhhulu AKP Asmon Bufitra dan Kades Siamporik Sahat M Sianipar.

Menurutnya, peristiwa itu merupakan kesalahan bersama. Kesalahan tidak dapat hanya diarahkan kepada guru semata, para orang tua, lingkungan dan pihak pemerintahan juga turut bertanggungjawab.

"Ini kesalahan kita bersama," sebut orang pertama di jajaran Polres Labuhanbatu itu sambil menyatakan menjadi tugas semua pihaklah agar peristiwa serupa tidak terulang lagi di masa mendatang. 

Baca juga: Setelah viral di medsos, pihak korban dan pelaku tindak kekerasan siswa SD berdamai

"Jangan sampai Labura terkenal karena kejadian negatif. Padahal terkadang masalahnya sederhana, tapi karena viral di medsos, maka menjadi hal besar," jelasnya seraya menyontohkan kasus yang dialami Koko Ardiansyah hingga membawa pelajar itu bertemu Presiden Joko Widodo itu.

Salah satu upaya menghempangnya adalah dengan tidak memberikan smartphone kepada anak-anak tanpa pengawasan ketat. Sebab, dengan smartphone atau android tersebut, anak-anak dapat mengakses apa saja, bahkan hal-hal yang belum layak mereka konsumsi.

Pewarta: Sukardi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019