Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebing Tinggi melakukan simulasi penanggulangan banjir bandang yang diikuti 100 peserta dari pramuka dan mitra binaan BMPD.

"Kegiatan berlangsung selama empat hari dengan memanfaatkan tempat praktik lokasi bendungan Bajayu dengan intruktur dari Basarnas Kota Tanjung Balai," kata Kepala BPBD Tebing Tinggi Wahid Sitorus, Rabu.

Sementara Sekdako Tebing Tinggi Marapusuk Siregar mengatakan bencana merupakan sebuah pristiwa kejadian yang dapat merusak kondisi alam dan isinya bahkan dapat membawa korban bagi manusia.

Untuk itu perlu kesaiap siagaan untuk menghadapi bencana yang mungkin datang setiap saat dengan menjaga segala kemungkinan yang terjadi.

Kesiapsiagaan masyarakat agar mampu mengenali dan memprediksi ancaman bencana jika memungkinkan atau mengurangi dampaknya.

"Jika bencana terjadi mampu menanggulangi secara effektif dan setelah bencana mampu memulihkan diri kembali secara cepat," katanya.

Ia mengatakan banjir merupakan potensi ancaman bencana terbesar yang senantiasa diwaspadai setiap saat dan menjadi ancaman bagi kehidupan masyarakat.

Hal ini terjadi akibat letak geografis Tebing Tinggi berada diperlintasan sejumlah sungai yakni Sungai Padang, Sungai Bahilang, Sungai Sibarau dan Sungai Kelembah.


 

Pewarta: Dhani Elison

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019