Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Sumatera Utara berkunjung ke daerah terdampak gempa dan likuifaksi di Petobo, Palu, Jumat, dalam rangkaian kunjungan ke berbagai lokasi di Sulawesi Tengah.
Kasubag Pengembangan SDM PTPN IV, Turino Januar Budyanto yang dihubungi dari Medan, Jumat, mengatakan, sesampainya di Petobo, siswa langsung diajak melihat langsung ke sejumlah lokasi yang menjadi dampak terparah akibat gempa dan likuifaksi.
Siswa juga mendapat penjelasan dari sejumlah masyarakat akan dahsyatnya gempa dan likuifaksi sehingga menelan banyak korban materi dan jiwa. Bahkan sampai sekarang masah banyak jenazah yang terkubur di lokasi dampak likuifaksi.
usia mendapat penjelasan tentang gempa dan likuifaksi serta dampaknya yang menimbulkan traumatis bagi masyarakat disana, para siswa diajak berdoa bersama di lokasi terjadinya bencana alam yang terjadi akhir Tahun 2018.
"Kami semua disini termasuk para siswa sangat merasakan kesedihan yang mendalam atas tragedi tersebut," katanya.
Sementara pendamping dari Dinas Pendidikan Sumut, Sri Bulan, menyampaikan gempa dan likuifaksi di Palu setahun lalu masih menjadi traumatik berkepanjangan bagi masyarakat di sana, dimana bukan hanya materi tapi juga banyak menelan korban jiwa.
Mereka juga mendapat penjelasan dari masyarakat yang menggambarkan bahwa dampak gempa dan likuifaksi tersebut sangat mengerikan yang sama sekali tidak diduga akan memakan begitu banyak korban.
"kami mendapat penjelasan ada poho kelapa yang dulunya berada di bukit, akibat likuifaksi, pohon kelapa itu bisa berpindah jauh dari tempatnya semula. Semoga ini tidak terjadi di tempat kita dan peristiwa itu menjadi pelajaran bagi kita untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan," katanya.
SMN 2019 ini diikuti oleh 35 siswa yang berasal dari 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, termasuk dua diantaranya siswa berkebutuhan khusus dan akan berangkat ke Sulawesi Tengah.
PIC dari Program SMN 2019 di Provinsi Sumatera Utara yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dan Co-PIC adalah PT. Kawasan Industri Medan (KIM) dan Jasa Tirta I.
Sementara siswa dari Sulawesi Tengah yang berangkat ke Sumatera Utara sebanyak 23 orang ditambah 3 guru pendamping.
Baca juga: Peserta SMN Sumut disuguhi makanan khas Palu
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Kasubag Pengembangan SDM PTPN IV, Turino Januar Budyanto yang dihubungi dari Medan, Jumat, mengatakan, sesampainya di Petobo, siswa langsung diajak melihat langsung ke sejumlah lokasi yang menjadi dampak terparah akibat gempa dan likuifaksi.
Siswa juga mendapat penjelasan dari sejumlah masyarakat akan dahsyatnya gempa dan likuifaksi sehingga menelan banyak korban materi dan jiwa. Bahkan sampai sekarang masah banyak jenazah yang terkubur di lokasi dampak likuifaksi.
usia mendapat penjelasan tentang gempa dan likuifaksi serta dampaknya yang menimbulkan traumatis bagi masyarakat disana, para siswa diajak berdoa bersama di lokasi terjadinya bencana alam yang terjadi akhir Tahun 2018.
"Kami semua disini termasuk para siswa sangat merasakan kesedihan yang mendalam atas tragedi tersebut," katanya.
Sementara pendamping dari Dinas Pendidikan Sumut, Sri Bulan, menyampaikan gempa dan likuifaksi di Palu setahun lalu masih menjadi traumatik berkepanjangan bagi masyarakat di sana, dimana bukan hanya materi tapi juga banyak menelan korban jiwa.
Mereka juga mendapat penjelasan dari masyarakat yang menggambarkan bahwa dampak gempa dan likuifaksi tersebut sangat mengerikan yang sama sekali tidak diduga akan memakan begitu banyak korban.
"kami mendapat penjelasan ada poho kelapa yang dulunya berada di bukit, akibat likuifaksi, pohon kelapa itu bisa berpindah jauh dari tempatnya semula. Semoga ini tidak terjadi di tempat kita dan peristiwa itu menjadi pelajaran bagi kita untuk terus mendekatkan diri kepada Tuhan," katanya.
SMN 2019 ini diikuti oleh 35 siswa yang berasal dari 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, termasuk dua diantaranya siswa berkebutuhan khusus dan akan berangkat ke Sulawesi Tengah.
PIC dari Program SMN 2019 di Provinsi Sumatera Utara yakni PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV dan Co-PIC adalah PT. Kawasan Industri Medan (KIM) dan Jasa Tirta I.
Sementara siswa dari Sulawesi Tengah yang berangkat ke Sumatera Utara sebanyak 23 orang ditambah 3 guru pendamping.
Baca juga: Peserta SMN Sumut disuguhi makanan khas Palu
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019