Seorang wanita pedagang kaki lima (PKL) warkop Elisabeth pingsan saat melihat lapak miliknya dirubuhkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Kamis.

Tubuhnya terkulai lemas saat petugas Satpol PP membopong tubuhnya, menjauhi kericuhan antar puluhan pedagang dengan petugas Satpol PP.

Isak tangis para pedagang yang mayoritas ibu-ibu ini seketika pecah saat satu unit ekskavator yang telah disiapkan terus bergerak meratakan tenda-tenda milik mereka.

Mereka terus meronta dan memohon kepada Kepala Satpol PP Kota Medan M. Sofyan, yang saat itu memimpin langsung penertiban tersebut.

Namun, dengan berpegang atas perintah Wali Kota Medan, petugas Satpol PP tetap merubuhkan lapak tempat pedagang warkop Elisabeth mengais rezeki.

Seorang wanita pedagang kaki lima (PKL). (Antara Sumut/Nur Aprilliana Br Sitorus)

"Sebelum melakukan penggusuran, kita juga sudah memberi tahu melalui surat pemberitahuan," kata Kasatpol PP Kota Medan M. Sofyan kepada para pedagang, Kamis.

Para pedagang yang tidak terima tendanya dirobohkan, terus mencoba menghadang petugas hingga terjadi aksi dorong.

"Dimana hati kalian, kami disini cuma mau cari uang, kami tidak mengganggu," teriak para pedagang.

Hingga Kamis sore, petugas Satpol PP masih melakukan penertiban, sedangkan para pedagang hanya pasrah melihat lapak mereka hancur.

Baca juga: Penertiban PKL warkop Elisabeth ricuh

Baca juga: Meski sudah memelas, "Warkop Elisabeth" di Medan tetap digusur

Pewarta: Nur Aprilliana Br. Sitorus

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019