Produk perikanan dari Sumatera Utara semakin diminati pasar global khususnya Amerika Serikat, Korea Selatan, Yunani, Malaysia dan Uni Eropa.
"Dalam pekan ini dari Pelabuhan Belawan ada ekspor produk hasil perikanan sebanyak 11 kontainer," ujar Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Medan II, Edi Santoso di Medan, Sabtu.
Produk perikanan yang diekspor itu, katanya terdiri dari ikan nila beku, gurita beku, cumi beku, lobster air tawar. Kemudian udang beku, daging kepiting, daging kepah, kakap segar, kerapu segar, bawal, cakalang dan ikan tenggiri.
Dia mengakui, ekspor 11 kontainer itu dilepas atau dilakukan bersamaan dari beberapa pelabuhan lainnya yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Puji Astuti, Jumat (19/7).
Selain dari Belawan, ekspor dengan total ratusan kontainer itu berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan Pelabuhan Sukarno Hatta Makassar.
Lima pelabuhan itu merupakan pelabuhan dan kegiatan ekspor terbesar di Indonesia. Pelepasan ekspor itu dilakukan dalam rangkaian kegiatan Bulan Bakti KIPM Tahun 2019
"Ekspor produk hasil perikanan dan satu kapal pengangkut ikan dengan nilai 1,1 juta dolar AS atau setara Rp15,5 miliar itu menunjukkan minat beli pasar dunia yang tinggi," katanya.
Dia menegaskan, kegiatan ekspor raya produk perikanan itu diharapkan dapat menunjukkan potensi perikanan Indonesia yang kaya akan hasil laut dan menjadi pilar utama dalam mendukung perekonomian Indonesia, khususnya Sumut.
Stasiun KIPM Medan II sendiri, ujar Edi terus melakukan edukasi, sosialisasi dan pengawasan ketat agar ekspor produk perikanan itu sesuai atau memenuhi standar internasional.
Baca juga: Pembenihan ikan Anton Sihombing dianugerahi 2 sertifikat dari Kementerian
Baca juga: Alam dan SDM, penyebab BBI Tapanuli Selatan sulit berkembang
Baca juga: Jhoni Allen Marbun motivasi mahasiswa perikanan Sibolga
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Dalam pekan ini dari Pelabuhan Belawan ada ekspor produk hasil perikanan sebanyak 11 kontainer," ujar Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (KIPM) Medan II, Edi Santoso di Medan, Sabtu.
Produk perikanan yang diekspor itu, katanya terdiri dari ikan nila beku, gurita beku, cumi beku, lobster air tawar. Kemudian udang beku, daging kepiting, daging kepah, kakap segar, kerapu segar, bawal, cakalang dan ikan tenggiri.
Dia mengakui, ekspor 11 kontainer itu dilepas atau dilakukan bersamaan dari beberapa pelabuhan lainnya yang dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Puji Astuti, Jumat (19/7).
Selain dari Belawan, ekspor dengan total ratusan kontainer itu berasal dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan Pelabuhan Sukarno Hatta Makassar.
Lima pelabuhan itu merupakan pelabuhan dan kegiatan ekspor terbesar di Indonesia. Pelepasan ekspor itu dilakukan dalam rangkaian kegiatan Bulan Bakti KIPM Tahun 2019
"Ekspor produk hasil perikanan dan satu kapal pengangkut ikan dengan nilai 1,1 juta dolar AS atau setara Rp15,5 miliar itu menunjukkan minat beli pasar dunia yang tinggi," katanya.
Dia menegaskan, kegiatan ekspor raya produk perikanan itu diharapkan dapat menunjukkan potensi perikanan Indonesia yang kaya akan hasil laut dan menjadi pilar utama dalam mendukung perekonomian Indonesia, khususnya Sumut.
Stasiun KIPM Medan II sendiri, ujar Edi terus melakukan edukasi, sosialisasi dan pengawasan ketat agar ekspor produk perikanan itu sesuai atau memenuhi standar internasional.
Baca juga: Pembenihan ikan Anton Sihombing dianugerahi 2 sertifikat dari Kementerian
Baca juga: Alam dan SDM, penyebab BBI Tapanuli Selatan sulit berkembang
Baca juga: Jhoni Allen Marbun motivasi mahasiswa perikanan Sibolga
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019