Kejadian mengharukan terjadi di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah, seorang kakek calon haji asal Ambon Mahmud Sopamena (87) tak mau melepaskan tangan sang istri dan berkeras terus menggandeng tangannya meski berada di dua kursi roda yang berbeda.
Ketua Kloter Jusman Rivay Rumra ketika ditemui Tim Media Center Haji di Madinah, Rabu, mengatakan Mahmud yang merupakan anggota Kloter 13 Embarkasi UPG asal Ambon Maluku sejak dari rumahnya sudah tak mau berpisah dengan sang istri yang juga turut berhaji bersamanya.
“Pak Mahmud kami bantu naik ke ambulans sejak dari rumah ketika naik ambulans sampai di Bandara Hasanuddin tidak mau turun dari ambulans dan harus ditemani istrinya,” kata Rivay.
Rivay menceritakan bahkan Mahmud sempat mengamuk kepada petugas sampai akhirnya petugas harus menjemput sang istri yakni Nenek Kalsum Litiloli (75) yang kebetulan berada di barisan antrian lain.
Nenek Kalsum yang biasa dipanggil Mak Cum pun kemudian datang dan membujuk sang suami sampai akhirnya mau turun tapi tetap harus ditemani di sang istri.
“Akhirnya kita bawa tapi mereka tak bisa dipisahkan. Dari mulai di ambulans sampai ke pesawat, Mak Cum enggak bisa bergerak. Karena kalau sampai Mak Cum bergerak Pak Mahmud bisa marah-marah lagi,” katanya.
Hal yang sama terjadi lagi saat di dalam pesawat ketika Mak Cum terpaksa harus ke toilet dua kali. Mahmud pun harus ditangani petugas karena khawatir dipisahkan dari belahan jiwanya itu.
Begitu pun ketika sampai di Madinah, kejadian serupa terulang ketika sang kakek tak mau melepaskan tangan istrinya.
“Sampai di Madinah kami harus turunkan mereka berdua bersama-sama menggunakan kursi roda, keduanya tidak mau dipisahkan. Saat Mak Cum sudah jauh, Pak Mahmud marah-marah terpaksa Mak Cum kita panggil balik lagi,” katanya.
Rivay yang sempat mendorong kursi roda Mak Cum bahkan sempat dimarahi dan dipukul oleh Mahmud karena Mahmud merasa cemburu.
“Cemburu, dia enggak mau kita kasih (dorong) Mak Cum. Makanya pas kita dorong itu Mak Cum harus pegang tangan. Setelah pegang tangan, dia harus elus-elus, pahanya, kakinya, itu pun baru dorong (kursi roda) sedikit-dikit enggak bisa jauh karena pegangan tangan. Pokoknya dia enggak mau jauh sama istrinya,” kata Rivay.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Ketua Kloter Jusman Rivay Rumra ketika ditemui Tim Media Center Haji di Madinah, Rabu, mengatakan Mahmud yang merupakan anggota Kloter 13 Embarkasi UPG asal Ambon Maluku sejak dari rumahnya sudah tak mau berpisah dengan sang istri yang juga turut berhaji bersamanya.
“Pak Mahmud kami bantu naik ke ambulans sejak dari rumah ketika naik ambulans sampai di Bandara Hasanuddin tidak mau turun dari ambulans dan harus ditemani istrinya,” kata Rivay.
Rivay menceritakan bahkan Mahmud sempat mengamuk kepada petugas sampai akhirnya petugas harus menjemput sang istri yakni Nenek Kalsum Litiloli (75) yang kebetulan berada di barisan antrian lain.
Nenek Kalsum yang biasa dipanggil Mak Cum pun kemudian datang dan membujuk sang suami sampai akhirnya mau turun tapi tetap harus ditemani di sang istri.
“Akhirnya kita bawa tapi mereka tak bisa dipisahkan. Dari mulai di ambulans sampai ke pesawat, Mak Cum enggak bisa bergerak. Karena kalau sampai Mak Cum bergerak Pak Mahmud bisa marah-marah lagi,” katanya.
Hal yang sama terjadi lagi saat di dalam pesawat ketika Mak Cum terpaksa harus ke toilet dua kali. Mahmud pun harus ditangani petugas karena khawatir dipisahkan dari belahan jiwanya itu.
Begitu pun ketika sampai di Madinah, kejadian serupa terulang ketika sang kakek tak mau melepaskan tangan istrinya.
“Sampai di Madinah kami harus turunkan mereka berdua bersama-sama menggunakan kursi roda, keduanya tidak mau dipisahkan. Saat Mak Cum sudah jauh, Pak Mahmud marah-marah terpaksa Mak Cum kita panggil balik lagi,” katanya.
Rivay yang sempat mendorong kursi roda Mak Cum bahkan sempat dimarahi dan dipukul oleh Mahmud karena Mahmud merasa cemburu.
“Cemburu, dia enggak mau kita kasih (dorong) Mak Cum. Makanya pas kita dorong itu Mak Cum harus pegang tangan. Setelah pegang tangan, dia harus elus-elus, pahanya, kakinya, itu pun baru dorong (kursi roda) sedikit-dikit enggak bisa jauh karena pegangan tangan. Pokoknya dia enggak mau jauh sama istrinya,” kata Rivay.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019