Dosen Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd berharap presiden terpilih dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin periode 2019-2024 dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, dan khususnya Perguruan Tinggi Negeri.
"Peningkatan kualitas Universitas di negeri ini, harus sesuai dengan kemajuan dan perkembangan Era Revolusi Industri 4.0 yang harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan informasi yang cukup canggih," kata Ansari, di Medan, Rabu.
Era Revolusi Industri 4.0 yang berkembang saat ini, menurut dia, juga mengharuskan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia mengikuti kemajuan pendidikan di negara-negara di dunia.
"Hal tersebut dilakukan agar pendidikan di Tanah Air ini, tidak tertinggal dengan negara-negara di Asia maupun di dunia," ujarnya.
Ia menyebutkan, para dosen di Indonesia perlu meningkatkan profesionalisme, ilmu pengetahuan, karakter, wawasan, kualitas yang lebih luas lagi agar memiliki kompetensi sesuai dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0.
Sebab Revolusi Industri 4.0 menuntut dosen/tenaga pengajar mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang berkembang cukup pesat saat ini.
"Dosen yang tidak mampu meningkatkan kualitas dan ilmu pengetahuan akan tergerus oleh kemajuan pada Era Revolusi Industri 4.0, hal ini jelas akan merugikan tenaga pengajar tersebut," ucap dosen Pascasarjana Prodi Manajemen Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan (Unimed).
Ansari juga menjelaskan, para dosen yang memiliki prestasi diberikan bea siswa dan melanjutkan kuliah S-2 dan S-3 di Universitas terkenal di Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan negara-negara lainnya.
Hal itu, dilakukan untuk meningkatkan SDM para dosen di Indonesia agar mampu nantinya bersaing dengan tenaga-tenaga pengajar dari luar negeri.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat mengajak putra-putra terbaik Indonesia yang bekerja ke luar negeri agar mau kembali ke Tanah Air untuk membangun bangsa dan negara.
Karena banyak warga Indonesia yang memiliki ilmu pengetahuan dan cukup cerdas yang bekerja di Jerman, serta negara-negara lainnya.
"Pemerintah diharapkan dapat membawa kembali para peneliti/tenaga ahli yang bekerja di luar negeri untuk pulang ke Indonesia, dan dapat membangun negeri tercinta," kata mantan Wakil Rektor I Unimed itu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 dalam rapat pleno terbuka di Kantor KPU RI, Jakarta, Minggu (30/6).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Peningkatan kualitas Universitas di negeri ini, harus sesuai dengan kemajuan dan perkembangan Era Revolusi Industri 4.0 yang harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi digital dan informasi yang cukup canggih," kata Ansari, di Medan, Rabu.
Era Revolusi Industri 4.0 yang berkembang saat ini, menurut dia, juga mengharuskan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia mengikuti kemajuan pendidikan di negara-negara di dunia.
"Hal tersebut dilakukan agar pendidikan di Tanah Air ini, tidak tertinggal dengan negara-negara di Asia maupun di dunia," ujarnya.
Ia menyebutkan, para dosen di Indonesia perlu meningkatkan profesionalisme, ilmu pengetahuan, karakter, wawasan, kualitas yang lebih luas lagi agar memiliki kompetensi sesuai dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0.
Sebab Revolusi Industri 4.0 menuntut dosen/tenaga pengajar mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang berkembang cukup pesat saat ini.
"Dosen yang tidak mampu meningkatkan kualitas dan ilmu pengetahuan akan tergerus oleh kemajuan pada Era Revolusi Industri 4.0, hal ini jelas akan merugikan tenaga pengajar tersebut," ucap dosen Pascasarjana Prodi Manajemen Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan (Unimed).
Ansari juga menjelaskan, para dosen yang memiliki prestasi diberikan bea siswa dan melanjutkan kuliah S-2 dan S-3 di Universitas terkenal di Amerika Serikat, Jerman, Inggris dan negara-negara lainnya.
Hal itu, dilakukan untuk meningkatkan SDM para dosen di Indonesia agar mampu nantinya bersaing dengan tenaga-tenaga pengajar dari luar negeri.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat mengajak putra-putra terbaik Indonesia yang bekerja ke luar negeri agar mau kembali ke Tanah Air untuk membangun bangsa dan negara.
Karena banyak warga Indonesia yang memiliki ilmu pengetahuan dan cukup cerdas yang bekerja di Jerman, serta negara-negara lainnya.
"Pemerintah diharapkan dapat membawa kembali para peneliti/tenaga ahli yang bekerja di luar negeri untuk pulang ke Indonesia, dan dapat membangun negeri tercinta," kata mantan Wakil Rektor I Unimed itu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 dalam rapat pleno terbuka di Kantor KPU RI, Jakarta, Minggu (30/6).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019