Program bantuan pemerintah pusat melalui Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) diharapkan dapat memberdayakan seniman lokal untuk menumbuhkan kembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang seni.
"Sesuai dengan tujuannya program ini diharapkan dapat memberdayakan seniman lokal untuk menumbuhkan kembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang seni dikabupaten Mandailing Natal," sebut Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Mandailing Natal, Zulkhairi Pulungan kepada ANTARA, Senin (25/6).
Ia menyebutkan, GSMS ini sendiri merupakan program Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang mana kegiatannya adalah melakukan pemberdayaan bagi seniman-seniman melalui kegiatan GSMS.
"Seniman lokal dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Para seniman ini nantinya dapat mengajarkan dan membagi ilmunya kepada siswa SD dan SMP yang ada di Madina," ujarnya.
Para seniman sebelum turun kesekolah-sekolah disebutkannya terlebih dahulu mendaftar diri di bidang kebudayaan di Dinas Pendidikan Madina paling lambat tanggal 30 Juni 2019.
Kemudian para seniman yang mendaftar itu nantinya akan diberdayakan ke sekolah untuk mengajarkan, melatih para siswa disekolah.
"Intinya kegiatan ini memberikan kesempatan kepada seniman untuk berinovasi," ujarnya.
Untuk tahun 2019 dikabupaten Mandailing Natal sendiri terdapat 21 sekolah yang ditargetkan masuk dalam program ini.
Para seniman yang mendaftar tersebut nantinya akan mengajarkan ilmu seninya kepada siswa sekolah yang ditargetkan masuk dalam program tersebut.
"Seni yang dimaksud meliputi seni pertunjukan, seni musik tradisional, drama, perfilman, tari lokal fan sebagainya," sebut Zulkhairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Sesuai dengan tujuannya program ini diharapkan dapat memberdayakan seniman lokal untuk menumbuhkan kembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang seni dikabupaten Mandailing Natal," sebut Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Mandailing Natal, Zulkhairi Pulungan kepada ANTARA, Senin (25/6).
Ia menyebutkan, GSMS ini sendiri merupakan program Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang mana kegiatannya adalah melakukan pemberdayaan bagi seniman-seniman melalui kegiatan GSMS.
"Seniman lokal dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Para seniman ini nantinya dapat mengajarkan dan membagi ilmunya kepada siswa SD dan SMP yang ada di Madina," ujarnya.
Para seniman sebelum turun kesekolah-sekolah disebutkannya terlebih dahulu mendaftar diri di bidang kebudayaan di Dinas Pendidikan Madina paling lambat tanggal 30 Juni 2019.
Kemudian para seniman yang mendaftar itu nantinya akan diberdayakan ke sekolah untuk mengajarkan, melatih para siswa disekolah.
"Intinya kegiatan ini memberikan kesempatan kepada seniman untuk berinovasi," ujarnya.
Untuk tahun 2019 dikabupaten Mandailing Natal sendiri terdapat 21 sekolah yang ditargetkan masuk dalam program ini.
Para seniman yang mendaftar tersebut nantinya akan mengajarkan ilmu seninya kepada siswa sekolah yang ditargetkan masuk dalam program tersebut.
"Seni yang dimaksud meliputi seni pertunjukan, seni musik tradisional, drama, perfilman, tari lokal fan sebagainya," sebut Zulkhairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019