Pebalap Mercedes Lewis Hamilton menyatakan jika bukan pebalap yang harus disalahkan jika balapan Formula 1 membosankan, tapi para pembuat peraturan kompetisi itu lah yang harus bertanggung jawab, demikian ungkap sang pebalap asal Inggris usai menjuarai GP Prancis, Minggu.
"Jika kalian katakan membosankan... aku sangat memahami itu," kata juara dunia lima kali itu usai merayakan kemenangan keenamnya musim ini seperti dikutip oleh Reuters.
"Jangan salahkan pebalap karena bukan kami yang menulis peraturan itu," kata Hamilton yang pada pekan lalu menghadiri pertemuan di Paris dengan tim dan FIA untuk membahas peraturan F1 di masa depan.
"Kalian harus beri tekanan kepada orang-orang yang berada di atas, yang seharusnya membenahi ini. Aku kira mereka sedang mencobanya tapi selama bertahun-tahun mereka telah membuat keputusan-keputusan yang buruk."
Hamilton, usai menjuarai GP Prancis, kiti unggul 36 poin dari rekan satu timnya di Mercedes, Valtteri Bottas yang berada di peringkat dua klasemne pebalap. Sementara Pebalap Ferrari Sebastian Vettel di peringkat tiga terpaut 76 poin dari pemuncak.
Baca juga: Lewis Hamilton juarai GP Prancis, Mercedes kembali finis 1-2
Baca juga: Pebalap Mercedes akhiri kualifikasi Grand Prix Prancis di posisi teratas
Mercedes telah memenangi 10 balapan secara beruntun, dengan Hamilton menjuarai dua balapan terakhir musim lalu.
Tim berjuluk Silver Arrow itu mendominasi setiap sesi latihan dan kualifikasi di Le Castellet sebelum memimpin sejak awal hingga akhir lomba di Prancis.
Hamilton tak perlu menyalip pebalap lain atau pun harus mempertahankan posisinya mengingat dia finis terlampau jauh, 18 detik di depan rekan satu timnya yang menjadi runner-up lomba.
Bos tim Mercedes Toto Wolff pun ikut berkomentar.
"Perspektif yang berbeda ketika kalian menonton di depan TV dan ketika kalian duduk di mana aku berada," kata Wolff.
"Apa yang kalian lakukan jika ada di posisi kami? Kalian akan terus tanpa lelah mendorong performa. Itu yang kami lakukan di semua area, tapi juga para fans menurutku melihat balapan yang kurang enak untuk ditonton."
Wolff juga mengatakan Sirkuit Paul Ricard menjadi salah satu penyebab balapan yang membosankan.
"Mungkin kita hanya butuh satu lintasan yang sangat panjang daripada sebuah chicane di antaranya agar lebih banyak slipstreaming."
"Aku kira jika kita benar menata peraturan untuk musim 2021 dalha hal efisiensi aerodinamika dan turbulensi yang kami ciptakan di belakang mobil, dan melihat ke sejumlah regulasi olahraga yang lebih menarik, aku kira itu adalah bahan baku untuk membuat tontonan yang bagus," ungkap Wolff.
Hamilton menambahkan, "jika stuktur manajemen berganti belum berganti, aku kira akan sama saja nantinya."
Baca juga: FIA tolak banding Ferrari soal penalti di Montreal
Baca juga: FIA tolak permintaan Ferrari untuk meninjau ulang penalti Vettel
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
"Jika kalian katakan membosankan... aku sangat memahami itu," kata juara dunia lima kali itu usai merayakan kemenangan keenamnya musim ini seperti dikutip oleh Reuters.
"Jangan salahkan pebalap karena bukan kami yang menulis peraturan itu," kata Hamilton yang pada pekan lalu menghadiri pertemuan di Paris dengan tim dan FIA untuk membahas peraturan F1 di masa depan.
"Kalian harus beri tekanan kepada orang-orang yang berada di atas, yang seharusnya membenahi ini. Aku kira mereka sedang mencobanya tapi selama bertahun-tahun mereka telah membuat keputusan-keputusan yang buruk."
Hamilton, usai menjuarai GP Prancis, kiti unggul 36 poin dari rekan satu timnya di Mercedes, Valtteri Bottas yang berada di peringkat dua klasemne pebalap. Sementara Pebalap Ferrari Sebastian Vettel di peringkat tiga terpaut 76 poin dari pemuncak.
Baca juga: Lewis Hamilton juarai GP Prancis, Mercedes kembali finis 1-2
Baca juga: Pebalap Mercedes akhiri kualifikasi Grand Prix Prancis di posisi teratas
Mercedes telah memenangi 10 balapan secara beruntun, dengan Hamilton menjuarai dua balapan terakhir musim lalu.
Tim berjuluk Silver Arrow itu mendominasi setiap sesi latihan dan kualifikasi di Le Castellet sebelum memimpin sejak awal hingga akhir lomba di Prancis.
Hamilton tak perlu menyalip pebalap lain atau pun harus mempertahankan posisinya mengingat dia finis terlampau jauh, 18 detik di depan rekan satu timnya yang menjadi runner-up lomba.
Bos tim Mercedes Toto Wolff pun ikut berkomentar.
"Perspektif yang berbeda ketika kalian menonton di depan TV dan ketika kalian duduk di mana aku berada," kata Wolff.
"Apa yang kalian lakukan jika ada di posisi kami? Kalian akan terus tanpa lelah mendorong performa. Itu yang kami lakukan di semua area, tapi juga para fans menurutku melihat balapan yang kurang enak untuk ditonton."
Wolff juga mengatakan Sirkuit Paul Ricard menjadi salah satu penyebab balapan yang membosankan.
"Mungkin kita hanya butuh satu lintasan yang sangat panjang daripada sebuah chicane di antaranya agar lebih banyak slipstreaming."
"Aku kira jika kita benar menata peraturan untuk musim 2021 dalha hal efisiensi aerodinamika dan turbulensi yang kami ciptakan di belakang mobil, dan melihat ke sejumlah regulasi olahraga yang lebih menarik, aku kira itu adalah bahan baku untuk membuat tontonan yang bagus," ungkap Wolff.
Hamilton menambahkan, "jika stuktur manajemen berganti belum berganti, aku kira akan sama saja nantinya."
Baca juga: FIA tolak banding Ferrari soal penalti di Montreal
Baca juga: FIA tolak permintaan Ferrari untuk meninjau ulang penalti Vettel
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019