Hari ini Minggu 23 Juni 2019 merupakan hari ketiga pasca terbakarnya pabrik korek api gas (mancis) di Desa Sambirejo, Langkat, Sumatera Utara.

Peristiwa kelam yang terjadi pada Jumat, 21 Juni 2019 sontak mengejutkan warga seantero nusantara.

Kesedihan dari anggota keluarga korban yang sedang menanti proses identifikasi juga menjadi kesedihan warga lainnya di sekitar lokasi ledakan tersebut.
 
Kerabat dan tetangga memegang foto almarhumah Vinkza Parisyah (10) dan Runisa Syaqilla (2) yang menjadi korban kebakaran pabrik korek api gas di rumah duka, Desa Sambirejo, Langkat, Sumatera Utara, Minggu (23/6/2019). (Antara Sumut/Irsan)

Bagaimana tidak, rata-rata korban merupakan warga yang saling mengenal satu dengan yang lainnya di dekat lokasi terbakarnya pabrik dengan korban jiwa sebanyak 30 orang itu.
 
(Antara Sumut/Irsan)

Bahkan lima korban diantaranya merupakan anak-anak yang ikut menemani ibunya bekerja di pabrik korek api.

Tenda terpasang di halaman rumah mereka, foto korban semasa hidup adalah bukti penantian dan kecintaan anggota keluarga untuk menantikan dan mendoakan jenazah.

Liang lahat di tempat pemakaman muslim tak jauh dari lokasi kejadian telah digali berdekatan sebanyak 17 liang kubur.
 
Warga melihat liang kubur yang telah disiapkan untuk pemakaman korban kebakaran pabrik korek api gas (mancis) di perkuburan muslim, Desa Sambirejo, Langkat, Sumatera Utara, Minggu (23/6/2019). (Antara Sumut/Irsan)

Sedangkan liang lahat lainnya berada di perkuburan lain di kabupaten itu.

Namun lagi-lagi rasa empati kita telah musnah tatkala melihat manusia-manusia yang dianugerahkan akal oleh sang pencipta tidak digunakan sebagaimana mestinya.

Lihat saja dua orang wanita bergaya seakan berada di lokasi "wisata" berswafoto dengan latar belakang bangunan lokasi kebakaran tersebut.

Mungkin kita menahan nafas sejenak tatkala melihat kejadian itu, namun itu lah faktanya masih banyak manusia dengan "kegilaan swafoto". Apakah mereka tidak memikirkan perasaan keluarga korban?
Dua wanita berswafoto di lokasi kebakaran pabrik korek api gas (mancis) di Desa Sambirejo, Langkat, Sumatera Utara, Minggu (23/6). (Antara Sumut/Irsan)

Pertanyaan yang tak usah dijawab, yang menjadi tanggung jawab kita adalah menyadarkan orang terdekat agar tidak melakukan hal yang sama.

Terkhusus bagi korban kebakaran, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa menempatkan mereka di tempat yang terbaik dan amal ibadah diterima disisi Nya.

Dan semoga peristiwa serupa tidak akan terulang lagi di belahan bumi manapun.

Baca juga: Sebelum tewas terbakar, Vinkza Parisyah minta potong rambut

Baca juga: Dua wanita ini swafoto di lokasi kebakaran pabrik mancis

Baca juga: 12 liang lahat disiapkan untuk para korban kebakaran pabrik mancis

Baca juga: Pengusaha pabrik mancis yang terbakar di Langkat ditangkap

Pewarta: Irsan Mulyadi

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019