Pergantian kepemilikan saham PT Agincourt Resources atau yang lebih dikenal dengan tambang emas Martabe dari EMR Capital (perusahaan asal Australia) kepada PT Danusa Tambang Nusantara (cucu dari Astra International) diyakini akan membawa perubahan yang lebih baik bagi Martabe dan masyarakat.
Hal itupun diyakini para karyawan tambang emas tersebut.
Salah seorang karyawan Martabe yang dimintai tanggapannya adalah Katarina Siburian, selaku Senior Manager Corporate Communications. Menurutnya, di tangan anak perusahaan Astra International, Tambang Emas Martabe pasti semakin berkembang.
“Saya sebagai orang Batak warga negara Indonesia tentu sangat bangga ketika Martabe menjadi PMDN. Artinya, jiwa nasionalis itu semakin terpupuk,” katanya menjawab ANTARA, Selasa (18/6).
Selain itu juga sambung Katarina, rekam jejak grup Astra International di dunia bisnis sangat baik.
“Pascapergantian manajemen di Martabe semua berjalan aman tanpa gejolak. Komunikasi berjalan dengan baik dan transparan. Salah satu bentuk transparansi manajemen adalah dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memilih tetap terus bergabung atau tidak dengan perusahaan, tentunya sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Demikian juga dengan kedekatan Presiden Direktur pak Muliady Sutio kepada manajemen dan karyawan, semakin membuktikan keseriusan perusahaan ini untuk mengembangkan Martabe," katanya.
Lebih lanjut disampaikan wanita yang akrab dengan wartawan ini, setelah PT Danusa Tambang Nusantara (PT DTN) mengakusisi 95% saham Agincourt Resources dari EMR Capital, ia sangat yakin Martabe semakin sukses. Sementara 5 % lainnya tetap dimiliki Pemkab Tapanuli Selatan melalui PT Artha Nugraha Agung (PT ANA).
“Saham Martabe ini dibeli PT Danusa Tambang Nusantara sebagai anak perusahaan PT United Tractors Tbk yang merupakan bagian dari grup PT Astra Internasional, tujuannya untuk terus mengembangkan bisnis di sektor pertambangan mineral, dan sama halnya dengan anak dan cucu perusahaan Astra lainnya, tentu karyawan adalah aset utamanya,” sebut Katarina.
Diungkapkannya, dalam enam bulan setelah pergantian manajemen yang baru, bisnis berjalan lancar seperti biasa, hal itu terlihat dari stabilnya angka produksi tambang. Dan ke depannya, lanjut Katarina, nilai-nilai positif pasti akan terus disuntikkan.
“Saya yakin ‘nafasnya’ Astra International akan disuntikkan ke ‘tubuh’ Martabe. Ini bisa menjadi peluang besar bagi karyawan Martabe untuk terus berkembang,” tandas Katarina.
Sementara itu berdasarkan amatan ANTARA, kedekatan Presiden Direktur Martabe Muliady Sutio juga diperlihatkan kepada awak media. Hal itu terlihat jelas sewaktu Muliady hadir langsung untuk diskusi bersama dengan wartawan dalam acara orientasi lanjutan bagi media di Parapat belum lama ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019
Hal itupun diyakini para karyawan tambang emas tersebut.
Salah seorang karyawan Martabe yang dimintai tanggapannya adalah Katarina Siburian, selaku Senior Manager Corporate Communications. Menurutnya, di tangan anak perusahaan Astra International, Tambang Emas Martabe pasti semakin berkembang.
“Saya sebagai orang Batak warga negara Indonesia tentu sangat bangga ketika Martabe menjadi PMDN. Artinya, jiwa nasionalis itu semakin terpupuk,” katanya menjawab ANTARA, Selasa (18/6).
Selain itu juga sambung Katarina, rekam jejak grup Astra International di dunia bisnis sangat baik.
“Pascapergantian manajemen di Martabe semua berjalan aman tanpa gejolak. Komunikasi berjalan dengan baik dan transparan. Salah satu bentuk transparansi manajemen adalah dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memilih tetap terus bergabung atau tidak dengan perusahaan, tentunya sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Demikian juga dengan kedekatan Presiden Direktur pak Muliady Sutio kepada manajemen dan karyawan, semakin membuktikan keseriusan perusahaan ini untuk mengembangkan Martabe," katanya.
Lebih lanjut disampaikan wanita yang akrab dengan wartawan ini, setelah PT Danusa Tambang Nusantara (PT DTN) mengakusisi 95% saham Agincourt Resources dari EMR Capital, ia sangat yakin Martabe semakin sukses. Sementara 5 % lainnya tetap dimiliki Pemkab Tapanuli Selatan melalui PT Artha Nugraha Agung (PT ANA).
“Saham Martabe ini dibeli PT Danusa Tambang Nusantara sebagai anak perusahaan PT United Tractors Tbk yang merupakan bagian dari grup PT Astra Internasional, tujuannya untuk terus mengembangkan bisnis di sektor pertambangan mineral, dan sama halnya dengan anak dan cucu perusahaan Astra lainnya, tentu karyawan adalah aset utamanya,” sebut Katarina.
Diungkapkannya, dalam enam bulan setelah pergantian manajemen yang baru, bisnis berjalan lancar seperti biasa, hal itu terlihat dari stabilnya angka produksi tambang. Dan ke depannya, lanjut Katarina, nilai-nilai positif pasti akan terus disuntikkan.
“Saya yakin ‘nafasnya’ Astra International akan disuntikkan ke ‘tubuh’ Martabe. Ini bisa menjadi peluang besar bagi karyawan Martabe untuk terus berkembang,” tandas Katarina.
Sementara itu berdasarkan amatan ANTARA, kedekatan Presiden Direktur Martabe Muliady Sutio juga diperlihatkan kepada awak media. Hal itu terlihat jelas sewaktu Muliady hadir langsung untuk diskusi bersama dengan wartawan dalam acara orientasi lanjutan bagi media di Parapat belum lama ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2019